bisnis
Langganan

Dibuka Menguat, IHSG Diprediksi Bergerak Variatif - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Bisnis  -  Jumat, 6 September 2024 - 09:39 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Esposin, JAKARTA —  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia(BEI) pada Jumat (6/9/2024) diperkirakan bergerak variatif di tengah adanya sentimen domestik dan global.

IHSG dibuka menguat 3,70 poin atau 0,05 persen ke posisi 7,684,74. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,52 poin atau 0,06 persen ke posisi 944,30.

Advertisement

"Pergerakan IHSG dan rupiah berpotensi bergerak fluktuatif pada hari ini di tengah menanti rilis data ekonomi dari domestik maupun luar negeri," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Pada Jumat ini, Bank Indonesia (BI) akan merilis cadangan devisa Indonesia periode Agustus 2024, dan terus menunjukkan tren positif.

Data Departemen Tenaga Kerja yang dirilis Kamis, mencatat jumlah warga AS yang mengajukan klaim pengangguran turun 5.000 pada pekan lalu menjadi 227.000, atau lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 231.000, sementara pembacaan minggu sebelumnya direvisi naik 1.000 dari 231.000 menjadi 232.000.

Advertisement

Pada hari ini, AS akan mengumumkan data pengangguran untuk Agustus dan non-farm payrolls data untuk Agustus.

Pelaku pasar berharap bank sentral The Federal Reserve (The Fed) perlu memangkas suku bunga untuk menjaga pasar tenaga kerja tetap sehat.

Namun demikian, Presiden Fed San Francisco Mary Daly menyebut pemangkasan suku bunga tergantung pada data ekonomi yang berkembang.

Beralih ke Eropa, Bank Sentral Eropa diproyeksi akan memangkas suku bunga simpanannya sebesar 25 basis poin pada 12 September dan sekali lagi pada Desember.

Advertisement

Sementara itu, bursa saham AS Wall Street mengakhiri perdagangan beragam di tengah penantian data-data pekerjaan AS yang dapat menjadi arah kebijakan suku bunga oleh The Federal Reverse (The Fed).

Indeks Dow Jones ditutup melemah 0,54 persen di level 40.755,75, indeks S&P 500 ditutup lebih rendah 0,30 persen di level 5.503,41, indeks Nasdaq ditutup menguat 0,25 perse di posisi 17.127,95.

Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average menjadi pengecualian dengan naik tipis 38,04 poin atau 0,09 persen menjadi 40.974,97. Beberapa saham teknologi besar dan chip kembali menguat pada hari Rabu, dengan Advanced Micro Devices dan Tesla masing-masing naik sekitar 3 persen dan 4 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 34,00 poin atau 0,09 persen ke 36.691,10, indeks Shanghai menguay 13,03 poin atau 0,47 ke 2.801,34, dan indeks Straits Times menguat 102,82 poin atau 0,37 ke 3.471,47.

Advertisement

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/9/2024) sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor keuangan.

IHSG ditutup menguat 8,14 poin atau 0,11 persen ke posisi 7.681,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,08 poin atau 0,22 persen ke posisi 943,77.

"Bursa regional Asia didominasi penguatan setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan pelemahan dan semakin meningkatkan probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor keuangan sebesar 1,77 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing naik sebesar 1,66 persen dan 1,62 persen.

Advertisement

Sedangkan, satu sektor turun yaitu sektor energi yang turun sebesar 0,15 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu HOMI, SICO, ASRI, SSIA dan LUCK. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BCAP, NETV, SMLE, BESS dan PTRO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.259.968 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,33 miliar lembar saham senilai Rp9,92 triliun. Sebanyak 348 saham naik, 235 saham menurun, dan 211 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Esposin tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif