by Gigih Windar Pratama - Espos.id Bisnis - Senin, 30 Oktober 2023 - 11:33 WIB
Esposin, SOLO -- Mengusung tema Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera, malam puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Soloraya yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo berlangsung meriah, di Atrium The Park Mall Solo Baru, Sukoharjo, Minggu (29/10/2023) malam.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, Sekretaris Daerah Sukoharjo Widodo, dan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Bimala.
Malam puncak ini juga memberikan hadiah kepada beberapa pemenang lomba yang sebelumnya diadakan oleh OJK, seperti lomba dance, grup band hingga writing competition.
Dalam sambutannya, Kepala OJK Solo, Eko Yunianto mengatakan Bulan Inklusi Keuangan merupakan rangkaian kegiatan yang sudah berlangsung sejak awal Oktober 2023. Kala itu dibuka bersamaan dengan pembukaan car free day di Solo, Minggu (1/10/2023).
Dalam sambutannya, Kepala OJK Solo, Eko Yunianto mengatakan Bulan Inklusi Keuangan merupakan rangkaian kegiatan yang sudah berlangsung sejak awal Oktober 2023. Kala itu dibuka bersamaan dengan pembukaan car free day di Solo, Minggu (1/10/2023).
"Dalam mendukung BIK 2023, sudah dilaksanakan beberapa kegiatan seperti penbukaan BIK di awal Oktober sekaligus edu fun saat CFD di Jalan Slamet Riyadi, ada juga pembukaan rekening simpanan pelajar [Simpel] di Soloraya, penyaluran biaya kredit sekolah pasar modal syariah, pembukaan rekening bursa efek Saham mahasiswa, lomba karya tulis, dan juga ada bedah polis atau insurance day. Lalu hari ini ada financial expo sekaligus malam puncak Bulan Inklusi Keuangan," Kata Eko Yunianto Minggu (29/10/2023).
Eko juga memaparkan selama Bulan Inklusi Keuangan ini, OJK menggelar 123 kegiatan edukasi seperti talskhow dan seminar dengan peserta mencapai 14.863 peserta.
"Selama Oktober 2023, OJK menggelar kegiatan edukasi, seminar dan talkshow dengan total 123 aktifitas diikuti oleh 14.863 peserta. Dan kami sampaikan di Oktober ini, OJK mencatat pembukaan rekening mancapai 5.773 rekening senilai Rp8,9 miliar, realisasi kredit sebanyak 1.503 dengan transaksi Rp16,1 miliar," lanjutnya.
Eko juga menjelaskan adanya Bulan Inklusi Keuangan ini sekaligus mendorong perluasan akses layanan jasa keuangan di Soloraya. Ia juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap tawaran investasi yang memberikan imbal balik yang tinggi.
"BIK ini diharapkan mampu mendorong perluasan akses, lembaga, produk atau layanan jasa keuangan kepada berbagai lapisan masyaraka di Soloraya. Selain itu, masih banyak penawaran masyarakat kita menjanjikan imbal hasil tinggi, kami mengingatkan yang namanya investasi itu return yang tinggi 2-4 persen per bulan itu harus diwaspadai, karena bagaimanapun, semakin tinggi return risiko semakin tinggi," tambahnya.
"Penawaran pinjaman juga harus dicek pinjol tersebut terdaftar atau berizin di OJK, karena industri keuangan yang formal itu banyak, jadi banyak pilihan, termasuk di sektor perbankan. Dalam waktu kami mendorong perbankan memberikan pelayanan pinjaman yang lebih cepat saat ini meskipun tidak secepat pinjol," lanjutnya.
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, dalam sambutannya yang disampaikan oleh Sekda Sukoharjo, Widodo, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh OJK ini. Selain itu, Ia berharap, adanya kegiatan ini bisa dialkukan tidak hanya oleh OJK tapi seluruh instansi.
"Semoga kegiatan ini berkesiambunagn tifdak hanya OJK tapi seluruh instansi yang berwenang, selain itu, perlu evaluasi agar kegaiatan selanjutnya yang sejenis terlaksana lebih baik dan tepat sasaran," ujarnya.
Dalam sambutannya Etik juga mengatakan, adanya acara ini juga bisa memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap produk keuangan. Selain itu, ia menyebut OJK juga bisa mencegah masyarakat terjebak di produk keuangan yang tidak resmi.
"Adanya BIK di Oktober diharapkan dapat menjadi wadah berkolaborasi memperkenalkan jasa layanan keuangan kepada masyarakat, berbagai kegiatan dikemas menarik dan interaktif sehingga masryakat tertarik menggunakan jasa keuangan formal. Semoga masyarakat menjadi lebih memahami produk jasa keuangan dan berhati-hati sehingga terhindar dari jasa keuangan yang tidak resmi dan merugikan. Contohnya pinjol ilegal, investasi bodong dan penipuan lainnya. Bagi pelaku UMKM tentunya kegiatan ini membantu akses untuk menjembatani dengan layanan jasa keuangan seperti fasilitasi kredit atau pembuataan modal," kata dia.