Esposin, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan lanjut menguat pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (29/7/2024).
Pasar disebut fokus pada data-data ekonomi serta laporan kinerja semester I/2024. Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebutkan IHSG diproyeksikan lanjy menguat di kisaran 7.300 hingga 7.330 pada perdagangan Senin (29/7/2024). Penguatan tersebut akan memperkuat indikasi bullish continuation.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
“IHSG menguji resistance 7.300 di perdagangan Jumat. Secara teknikal, tehnical rebound tersebut membatalkan potensi bearish reversal,” kata Valdy dalam riset harian, dikutip dari Bisnis Senin (29/7/2024).
Pada perdagangan Jumat lalu, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,66% atau 47,890 ke 7.288,167 pada Jumat (26/7/2024).
IHSG bergerak di kisaran 7.256,53 hingga 7.298,95. Sebanyak 327 saham menguat, 240 saham terkoreksi, 222 saham stagnan. Total nilai transaksi perdagangan IHSG hari ini senilai Rp7,85 triliun.
Valdy menyebutkan pasar masih mengantisipasi dua data penting, yaitu Foreign Direct Investment (FDI) dan kinerja keuangan kuartal II/2024. Selanjutnya, BPS dijadwalkan merilis realisasi pertumbuhan ekonomi 2Q24 pada 5 Agustus 2024.
Didasari pada kondisi indeks keyakinan konsumen yang masih konsisten di kisaran 120 sampai dengan Juni 2024 dan perbaikan kinerja ekspor di Mei dan Juni 2024, pertumbuhan ekonomi diyakini masih dapat dipertahankan di atas 5% pada kuartal II/2024.
Sejalan dengan proyeksi tersebut, Valdy merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan Senin, di antaranya ADMR, AKRA, INCO, BRIS, SIDO dan NCKL.
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7/2024) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor energi.
IHSG ditutup menguat 47,89 poin atau 0,66 persen ke posisi 7.288,16. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,22 poin atau 0,46 persen ke posisi 920,26.
“Indeks saham di Asia, Jumat (26/7/2024) sore, mayoritas ditutup menguat kecuali Nikkei 225 minus 0.53 persen, yang memperpanjang tren penurunannya menjadi delapan hari beruntun dan TAIEX minus 3,3 persen, yang kembali buka setelah tutup kemarin akibat badai topan " sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat, seperti dilansir Antaranews.
Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang menyusut 0.06 persen setelah jatuh 1,88 persen, sehari sebelumnya seiring dengan mulai stabilnya harga saham di sektor teknologi setelah turun tajam dalam beberapa hari terakhir.
Rilis data ekonomi AS semalam memberikan sedikit rasa optimisme dengan pertumbuhan ekonomi di 2Q24 lebih tinggi dari ekspektasi dan inflasi yang mulai mereda.
Pertumbuhan ekonomi mengalami akselerasi, meningkat 2,4 persen quartal to quartal (qoq) pada kuartal IV- 24, dua kali lipat dari laju pertumbuhan di kuartal I-2024, namun tidak terlalu cepat untuk memicu lonjakan inflasi.
Core PCE Prices, digunakan oleh Federal Reserve untuk mengukur inflasi, atau naik 2.9 persen quartal to quartal (qoq), turun tajam dari 3.7 (qoq) di kuartal sebelumnya. Kondisi seperti ini selain membantu melawan kekhawatiran bahwa ekspansi ekonomi AS berisiko terhenti secara tiba-tiba juga memberi dukungan pada ekspektasi bahwa bank sentral AS (Federal Reserve) akan mulai memangkas suku bunga acuan di bulan September.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 1,31 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor industri yang masing- masing naik sebesar 1,07 persen dan 0,91 persen.
Sedangkan, dua sektor turun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 0,65 persen, diikuti oleh sektor kesehatan yang turun minus 0,33 persen dan 0,57 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DYAN, PPRE, KPIG, AHAP dan GEMS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni COCO, HELI, ITMA, NASI dan CFIN.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Esposin tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.