Esposin, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi kembali menguji level resistance 7.700 pada perdagangan hari ini, Senin (2/9/2024).
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG menguat 1,68% sepekan dari 7.544,298 pada pekan sebelumnya ke posisi all time high (ATH) 7.670,73 pada Jumat (30/8/2024). Alhasil, IHSG melesat 4,96% sepanjang Agustus 2024 sehingga mendorong performa indeks komposit secara year-to-date (YtD) naik 5,47%.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Tim analis MNC Sekuritas mengatakan IHSG menguat 0,57% ke 7.670 disertai dengan munculnya volume pembelian. Secara teknikal, selama IHSG masih mampu berada di atas 7.547 sebagai support maka posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave (v) dari wave [i] dari wave 3.
“Hal tersebut berarti, IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 7.743. Namun, apabila break support maka arah IHSG akan menguji 7.371-7,460,” tulisnya dalam riset, Senin (2/9/2024).
Pada perdagangan hari ini, level support IHSG diproyeksi ada di kisaran 7.460–7.547 dan level resistance ada di posisi 7.715 dan 7.743. Dalam riset terpisah, Tim Analis RHB Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak pada rentang 7.550—7.750 pada Senin (2/9/2024).
Menurutnya, IHSG terlihat melakukan rebound dari support garis MA5 disertai volume.
“Meski berpeluang untuk kembali melakukan koreksi, tetapi selama di atas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish,” tulisnya.
Namun, jika IHSG breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk menguji support garis MA20 untuk masuk ke fase sideways. RHB Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham GGRM, EMTK, PSAB, dan SMGR pada perdagangan Senin (2/9/2024).
Sementara itu, pada perdagangan awal pekan ini, MNC Sekuritas menyarankan investor untuk menerapkan strategi buy on weakness untuk saham AKRA, BRPT, INDY, dan MDKA.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Esposin tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (30/8/2024) sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 43,12 poin atau 0,57 persen ke posisi 7.670,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,35 poin atau 0,25 persen ke posisi 944,48.
“IHSG terus mencetak rekor sepanjang Agustus 2024. Kami melihat ditopang oleh kondisi perekonomian yang stabil dan kinerja emiten yang berangsur terus membaik," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas Indonesia dalam kajiannya, di Jakarta, Jumat seperti dilansir Antaranews.
Pelaku pasar masih berfokus terhadap sentimen data global dengan banyak data ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa, termasuk inflasi produsen di AS, inflasi di Euro Area dan tingkat pengangguran di Jerman.
Data-data tersebut mengisi kekosongan sentimen domestik yang cenderung minim data pada akhir pekan ini..
Selain itu, fokus pelaku pasar tertuju terhadap data inflasi personal atau indeks harga konsumen (IHK) personal consumption expenditure (PCE) AS periode Juli 2024 juga akan dirilis pada malam ini waktu Indonesia.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lim sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 0,94 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor teknologi yang masing-masing naik sebesar 0,73 persen dan 0,63 persen.
Sedangkan, enam sektor menurun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,66 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang baku yang masing- masing turun sebesar 0,57 persen dan 0,51 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu TNCA, INDX, WIKA, TOBA dan APEX. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GULA, AHAP, MEJA, MSJA dan GMES.