bisnis
Langganan

IHSG Diprediksi Rawan Terkoreksi, Cermati Saham-Saham Ini - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Rizqi Rajendra Newswire  - Espos.id Bisnis  -  Selasa, 16 Juli 2024 - 08:33 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi investor memantau pergerakan saham di pasar modal. (freepik)

Esposin, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih rawan terkoreksi pada perdagangan Selasa (16/7/2024).

Sebelumnya IHSG parkir di zona merah pada perdagangan sesi sebelumnya, imbas insiden penembakan Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Advertisement

Di tengah terkoreksinya IHSG, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham potensial yang dapat dicermati investor, mulai dari ICBP, INKP hingga JPFA.

Sebagaimana diketahui, Donald Trump ditembak saat melakukan kampanye terbuka di di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat sekitar 50 km utara Pittsburgh, Sabtu (13/7/2024) waktu setempat.

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG mengalami koreksi signifikan pada Senin (15/7/2024) sebesar 0,66% atau 48,71 poin ke posisi 7.278,86.

Advertisement

"IHSG masih rawan pullback lanjutan ke kisaran 7.250-7.230 pada Selasa [16/7]," ujar Tim Riset Phintraco Sekuritas seperti dilansir Bisnis.com.

Adapun, pada perdagangan hari ini, level resistance IHSG diprediksi di angka 7.300, sedangkan level pivot adalah 7.250 dan level support di angka 7.200.

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan dari sentimen eksternal, percobaan pembunuhan pada calon Presiden AS, Donald Trump memicu kekhawatiran kebijakan inward looking yang lebih ekstrem apabila Trump memenangkan Pemilu Presiden AS pada November 2024 mendatang.

"Dampak negatif terhadap world trade dikhawatirkan lebih signifikan dari periode pertama kepemimpinan Trump," katanya.

Advertisement

"Saham yang dapat diperhatikan pada Selasa [16/7] meliputi ICBP, INKP, BBYB, MNCN dan JPFA," imbuh Tim Riset Phintraco Sekuritas.

Adapun, pada perdagangan kemarin, sektor saham yang mengalami kenaikan yaitu IDX Transportasi sebesar 0,89%, disusul IDX Technology naik 0,53% dan IDX Cyclicals naik 0,30%.

Sementara sektor saham yang melemah yakni IDX Infrastructure turun 1,05%, diikuti IDX Basic Materials turun 0,53% dan IDX Healthcare terkoreksi 0,44%.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan Senin (15/7/2024) ditutup melemah dipimpin oleh saham- saham sektor infrastruktur.

Advertisement

IHSG pada Senin sore ditutup melemah 27,16 poin atau 0,37 persen ke posisi 7.327,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,02 poin atau 0,55 persen ke posisi 920,38.

“Dari mancanegara, pelaku pasar memantau usaha pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada akhir pekan lalu, yang memperkuat spekulasi bahwa Donald Trump akan memenangkan Pemilhan Presiden, serta memperbesar peluang Partai Republik menguasai Senate (DPD) AS dan juga DPR (House of Representatives) AS ," ujar Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 2,39 miliar dolar AS pada periode Juni 2024.

"Dengan demikian, hingga Juni 2024, neraca perdagangan barang Indonesia telah mencatatkan surplus beruntun selama 50 bulan secara berturut-turut," kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin.

Advertisement

Amalia menjelaskan surplus perdagangan periode Juni 2024 berasal dari nilai transaksi ekspor yang mencapai 20,84 miliar dolar AS, serta impor sebesar 18,45 miliar dolar AS.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat yaitu dipimpin transportasi & logistik yang naik 0,90 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen non primer yang naik masing- masing sebesar 0,53 persen dan 0,30 persen.

Sedangkan, enam sektor turun yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus 1,05 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor kesehatan yang masing- masing turun minus 0,53 persen dan 0,44 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PEVE, SLIS, WOOD, ARCI dan MEJA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni LABS, IBOS, KRYA, GOLF dan SBMA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 909.831 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,24 miliar lembar saham senilai Rp9,13 triliun. Sebanyak 255 saham naik, 320 saham menurun, dan 217 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Esposin tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Advertisement

 

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif