bisnis
Langganan

IHSG Diprediksi Rawan Terkoreksi, Simak Rekomendasi Saham dari Analis - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Bisnis  -  Senin, 12 Agustus 2024 - 08:27 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi mengamati pergerakan saham (Freepik)

Esposin, JAKARTA —  Posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini sudah berada di akhir wave (b) dari wave 2, yang berarti penguatan IHSG akan sangat terbatas dan rawan terkoreksi.

"Penguatan IHSG diperkirakan akan menguji rentang area 7.267 sampai 7.296, waspadai akan adanya koreksi dari IHSG yang diperkirakan akan menuju ke 6.949 sampai 7.026, dengan level support 7,181 atau 6.998, dan level resistance 7.298 atau 7,354," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana alias Didit dalam peryataan MNC Sekuritas Daily Scope Wave di Jakarta, Senin (12/8/2024) seperti dilansir Antaranews.

Advertisement

Berikut rekomendasi saham MNC Sekuritas secara teknikal yang menarik untuk dicermati pada perdagangan Senin (12/8/2024) hari ini:

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

AKRA menguat 2,11 persen ke level 1.450 disertai dengan munculnya volume pembelian. Diperkirakan, posisi AKRA saat ini sedang berada pada bagian dari wave (c) dari wave 2, sehingga AKRA masih rawan berbalik terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk Buy on Weakness (BoW).

Rekomendasi : Buy on Weakness Target Harga : 1.545 atau 1.610 Stoploss : Di bawah 1.330

PT Astra International Tbk (ASII)

ASII menguat 0,42 persen ke level 4.760 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Saat ini, posisi ASII diperkirakan sedang berada di akhir wave (i) dari wave (iii), sehingga penguatan ASII akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi membentuk wave (ii).

Rekomendasi : Buy on Weakness Target Harga : 4.860 atau 5.075 Stoploss : Di bawah 4.380

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)

BFIN menguat 1,12 persen ke level 905 dan masih didominasi oleh volume pembelian, namun penguatannya tertahan oleh MA60. Selama masih mampu berada di atas 845 sebagai stoplossnya, maka posisi BFIN sedang berada di awal wave (c) dari wave 3 pada label hitam.
Advertisement

Rekomendasi : Speculation Buy Target Harga : 1.000 atau 1.065 Stoploss : Di bawah 845

PT Indika Energy Tbk (INDY)

INDY menguat 3,66 persen ke level 1.415 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatannya mampu berada di atas MA20. Selama masih mampu berada di atas 1.300 sebagai stoplossnya, maka posisi INDY saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave 3 dari wave (1) pada label hitam.

Rekomendasi : Speculation Buy Target Harga : 1.465 atau 1.560 Stoploss : Di bawah 1.300

Sebelumnya, pada perdagangan Jumat (9/8/2024) lalu, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp450,63 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp441,20 miliar di pasar reguler. Selain itu, mereka juga tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp9,43 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (9/8/2024) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor bahan baku (basic materials).

Advertisement

IHSG ditutup menguat 61,87 poin atau 0,86 persen ke posisi 7.257,00. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,22 poin atau 1,03 persen ke posisi 908,13.

"IHSG dan bursa regional Asia menguat mengikuti penguatan bursa Amerika Serikat (AS), yang ditopang data pengangguran AS yang lebih baik dari perkiraan sehingga meredakan kekhawatiran akan perlambatan pasar tenaga kerja," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Biro Statistik Nasional China menyampaikan tingkat inflasi tahunan naik menjadi 0,5 persen pada Juli 2024 dari 0,2 persen pada Juni, atau melampaui perkiraan pasar sebesar 0,3 persen.

Data tersebut menunjukkan peningkatan berkelanjutan dalam permintaan domestik saat pemerintah China meningkatkan stimulus sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi.

Advertisement

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam rilisnya menyatakan bahwa data Indeks Penjualan Riil (IPR) periode Juni 2024 meningkat 2,70 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut sejalan dengan momentum Idul Adha dan libur sekolah sehingga mendorong kenaikan permintaan. Dengan kenaikan IPR tersebut, tentunya ini memberikan indikator daya beli masyarakat terjaga dan memberikan katalis positif untuk pasar.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas atau semua sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 1,62 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor infrastruktur yang masing- masing naik sebesar 1,12 persen dan 0,85 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SULI, HELI, BIPI, HUMI dan TLKM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SOTS, JMAS, MAIN, KOBX dan MEJA.

Advertisement

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Esposin tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 

 

Advertisement

 

 

 

 

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif