by Galih Aprilia Wibowo Brand Content - Espos.id Bisnis - Kamis, 18 Januari 2024 - 11:43 WIB
Esposin, SOLO — Meski dihadapkan pada berbagai tantangan domestik dan global, tahun 2024 dipandang sebagai tahun yang tepat untuk berinvestasi.
Wealth Management Business Head PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), Masagus Tirza, mengaku optimistis kinerja investasi bakal positif sepanjang 2024 di tengah ketidakpastian perekonomian global.
Salah satu pertimbangannya pada 2024 The Fed memiliki kecenderungan untuk mulai menurunkan suku bunga. Hal tersebut akan mendorong pertumbuhan bisnis investasi.
"Kalau misalkan betul The Fed akan menurunkan suku bunga, pertumbuhan bisnis investasi, wealth management harusnya semakin meningkat. Jadi kami optimistis pada 2024 akan lebih baik lagi dari 2023," kata dia saat berbincang dengan Esposin, belum lama ini.
"Kalau misalkan betul The Fed akan menurunkan suku bunga, pertumbuhan bisnis investasi, wealth management harusnya semakin meningkat. Jadi kami optimistis pada 2024 akan lebih baik lagi dari 2023," kata dia saat berbincang dengan Esposin, belum lama ini.
Tirza menegaskan akhir 2023 dan awal 2024 merupakan waktu yang tepat untuk membeli obligasi. Hal ini sejalan dengan kecenderungan The Fed untuk menurunkan tingkat suku bunga.
"Harga obligasi berbanding terbalik dengan suku bunga. Ketika suku bunga turun, harga obligasi akan naik. Obligasi cukup menarik untuk dibeli sekarang sampai awal tahun depan. Dikumpulkan sedikit-sedikit, ketika suku bunga The Fed turun, bisa dijual," ujar dia.
Tren serupa juga terjadi di CIMB Niaga. Tirza mengungkapkan di tengah tantangan ekonomi global, CIMB Niaga mencatatkan pertumbuhan nasabah investasi hingga 32% (yoy) pada 2023 dibandingkan 2022. Peningkatan juga terjadi dari sisi penjualan produk investasi yang mencapai 53% (yoy) pada 2023. Dana kelolaan juga tumbuh sekitar 17% (yoy).
Disinggung mengenai produk investasi yang lebih tepat untuk pemula, dia menjelaskan sebelum memilih, investor pemula harus melihat dulu profil risiko mereka. Profil risiko sangat menentukan produk investasi yang tepat dipilih. Tirza mencontohkan instrumen pasar uang, seperti reksa dana pasar uang, lebih cocok untuk investor yang memiliki profil risiko rendah atau cenderung defensif dan konservatif.
Bicara soal reksa dana, Tirza menjelaskan CIMB Niaga memiliki 72 produk reksa dana. Investor bisa memilih reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran yang merupakan gabungan dari saham dan obligasi berdasarkan profil risiko masing-masing. “Semua instrumen itu tersedia di aplikasi digital banking OCTO Mobile dan internet banking OCTO Clicks dari CIMB Niaga," urai dia.
Dikutip dari website CIMB Niaga, ada empat jenis produk reksa dana, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran. Masing-masing memiliki profil risiko yang berbeda dan imbal hasil yang berbeda pula.
Produk ini memberikan tingkat pengembalian yang menarik dengan penekanan pada stabilitas modal. Penyaluran dana investasi reksa dana pendapatan tetap bersifat likuid dan waktu pencairannya fleksibel. Jenis produk reksa dana ini sesuai untuk investor dengan tujuan investasi jangka panjang, yaitu 1-3 tahun.
Keunggulan dari reksa dana saham adalah potensi keuntungannya yang paling tinggi di antara jenis reksa dana lain. Walaupun memiliki potensi keuntungan yang tinggi, jenis reksa dana ini juga memiliki risiko yang lebih besar karena return bisa berfluktuasi sangat tajam hingga ke level terendah, bahkan negatif. Produk reksa dana saham merupakan investasi jangka panjang, yaitu di atas 5 tahun dengan profil risiko agresif.
Dengan adanya banyak pilihan instrumen, maka dana yang diinvestasikan dapat dikelola oleh manajer investasi secara lebih maksimal karena komposisi portofolionya bisa lebih fleksibel dan tidak bergantung pada satu instrumen saja. Reksa dana campuran memiliki risiko lebih rendah jika dibandingkan dengan reksa dana saham. Instrumen ini cocok untuk investasi jangka menengah sampai panjang, yaitu 3-5 tahun.
Tirza menambahkan nasabah CIMB Niaga bisa mendapatkan panduan untuk melihat profil risiko diri serta memilih instrumen mana yang paling sesuai melalui aplikasi digital banking OCTO Mobile dan internet banking OCTO Clicks. Selain itu, jika ingin mendapatkan pendampingan secara langsung, calon investor bisa menyambangi lebih dari 400 cabang CIMB Niaga yang tersebar di Indonesia.