Esposin, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko lanjut koreksi pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (9/8/2024), setelah parkir di zona merah kemarin. Investor dapat mencermati saham ARTO, KLBF, hingga PGAS pagi ini.
Tim analis MNC Sekuritas menyatakan IHSG melemah 0,24% ke level 7.195 pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (8/8/2024), disertai dengan munculnya volume penjualan. Saat ini, posisi IHSG diperkirakan sudah berada di akhir wave [b] dari wave 2.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
"Sehingga penguatannya sudah relatif terbatas dan rawan berbalik terkoreksi untuk membentuk awal wave [c] dari wave 2. Cermati area 6.949-7.026 sebagai area koreksi berikutnya." kata Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset harian ssepert dilansir Bisnis.
Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 7.023, 6.914, sedangkan level resistansi berada pada rentang 7.249, 7.298.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (8/8/2024) sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor barang baku (basic materials).
IHSG ditutup melemah 17,00 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.195,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,88 poin atau 0,54 persen ke posisi 898,90.
"Bursa regional Asia cenderung kembali melanjutkan laju penguatannya yang tampaknya ditopang oleh kenaikan cadangan devisa China," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis, seperti dilansir Antaranews.
Dari mancanegara, Bank Sentral China dalam rilisnya menyatakan bahwa posisi cadangan devisa Juli 2024 tercatat naik dari sebelumnya 3.222 miliar dolar Amerika Serikat (AS) menjadi senilai 3.256 miliar dolar AS.
Dari dalam negeri, IHSG bergerak variatif di saat tingkat optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi dalam negeri terus meningkat, yang mana pasar juga menyikapi pernyataan International Monetary Fund (IMF) bahwa ekonomi Indonesia kuat, namun tetap waspada.
Bank Indonesia (BI) dalam survei menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juli 2024 lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 123,4, sedikit lebih tinggi dibandingkan 123,3 pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, IMF dalam World Economic Outlook (WEO) Edisi Agustus 2024 mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5 persen, namun, harus tetap waspada karena masih terdapat hambatan eksternal yang disebabkan oleh penurunan volatilitas harga komoditas global akibat guncangan geopolitik.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat, yang mana sektor properti paling tinggi yaitu 1,64 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor teknologi yang naik masing- masing sebesar 0,41 persen dan 0,22 persen.
Sedangkan, delapan sektor terkoreksi yang mana sektor barang baku turun paling dalam minus 1,93 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor transportasi & logistik, yang masing-masing minus 0,81 persen dan 0,76 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NEST, JMAS, DOSS, INET, dan JAYA. Sedangkan, saham-saham, yang mengalami pelemahan terbesar yakni HELI, BSBK, PPRI, AMMN, dan MEJA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 921.790 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,47 miliar lembar saham senilai Rp8,70 triliun. Sebanyak 265 saham naik, 295 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Esposin tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.