bisnis
Langganan

Jelang Rilis Data PDB RI, Begini Prediksi Pergerakan IHSG Pekan Depan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Rizqi Rajendra Newswire  - Espos.id Bisnis  -  Minggu, 4 Agustus 2024 - 07:28 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi mengamati pergerakan saham (Freepik)

Esposin, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkonsolidasi pada perdagangan pekan depan, menjelang rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal II/2024.

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG ditutup melemah 0,24% ke level 7,308.12 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (2/8/2024). Secara teknikal, terdapat golden cross pada Stochastic RSI seiring dengan penyempitan negative slope pada MACD.

Advertisement

"Meskipun demikian, terbentuk pola bullish spinning top yang mengindikasikan adanya potensi konsolidasi pada pergerakan IHSG. Dengan demikian, IHSG diperkirakan akan konsolidasi di area 7.300-7.330 pada Senin [5/8]," tulis riset Phintraco Sekuritas, dikutip Bisnis Sabtu (3/8/2024).

Pada perdagangan awal pekan depan, level resistance IHSG diprediksi di angka 7.380, sedangkan level pivot adalah 7.350 dan level support di angka 7.300.

Adapun pasar domestik menanti rilis data penting pertumbuhan PDB pada Senin (5/8) yang diperkirakan masih berada di level 5% untuk kuartal II/2024 atau turun dari level 5,11% di kuartal I/2024.

Advertisement

Sementara itu, secara kuartalan terdapat ekspektasi peningkatan PDB sebesar 3,71% atau menjadi peningkatan positif setelah mengalami penurunan 0,83% pada kuartal I/2024.

Menurutnya, meskipun angka proyeksi tersebut lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2024, laju pertumbuhan ekonomi masih positif dan berada di kisaran level 5% kendati masih terdapat ketidakpastian dari perekonomian global.

Sementara itu dari sentimen global, Bursa Asia mayoritas melemah setelah terjadi aksi sell-off di Wall Street. Pelemahan terjadi menyusul rilis data ekonomi AS yang lemah. Indeks manufaktur ISM pada Juli 2024 turun ke level 46,8 atau berada di zona kontraksi. Pelemahan tersebut menjadi pelemahan di sektor manufaktur selama bulan keempat berturut-turut dan mengindikasikan perlambatan pada perekonomian AS.

Adapun, kondisi tersebut berdampak terhadap investor yang melakukan aksi jual dan beralih ke instrumen investasi yang relatif lebih aman atau safe haven.

Advertisement

"Saham-saham yang dapat diperhatikan pada Senin (5/8/2024) meliputi ADMR, HRUM, PTBA, MAPI, BBTN, dan EXCL," ujar Phintraco Sekuritas.

Sebelumnya,  IHSG  Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (2/8/2024) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 17,85 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.308,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,13 poin atau 0,66 persen ke posisi 919,36.

"Bursa Asia cenderung melemah, dimana pasar tampaknya mengantisipasi terjadinya perlambatan ekonomi global. Hal ini dilatarbelakangi oleh rilisnya data Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Advertisement

Di saat bersamaan, pasar juga mempertimbangkan risiko pasokan minyak mentah akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Pasar memantau dengan saksama respons Iran terhadap pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, menyusul terbunuhnya komandan tertinggi Hizbullah dalam serangan udara di Beirut.

Dari dalam negeri, data Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan telah terjadi peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang semester I 2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

Pada periode Januari-Juni 2024 terdapat 32.064 tenaga kerja yang ter-PHK. Jumlah PHK tersebut naik 21,45 perse dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya sebanyak 26.400 orang, yang memberikan indikasi bagaimana efek ketidakpastian ekonomi global memberikan dampak pada pelemahan pertumbuhan perekonomian dalam negeri.

Advertisement

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 0,80 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor properti yang masing- masing naik sebesar 0,57 persen dan 0,46 persen.

Sedangkan, delapan sektor turun yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus 0,96 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang turun masing- masing minus 0,88 persen dan 0,73 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DART, TGUK, HALO, RAAM dan DSSA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CAMP, HELI, URBN, MBTO dan IOTF.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Esposin tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif