by Brand Content - Espos.id Bisnis - Kamis, 9 November 2023 - 14:12 WIB
Esposin, SOLO — Suasana hangat memenuhi garasi Bus Mata Trans Solo pada Selasa (7/11/2023) ketika puluhan anak sekolah dasar (SD) Muhammadiyah 1 Solo berkumpul untuk mengikuti kegiatan Bus to School yang digelar PO Mata Trans Solo.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Esposin, acara tersebut diinisiasi Direktur PO Mata Trans (Jakarta, Jogja & Solo) Setiyo Joko Santosa.
Disebutkan program ini bertujuan memberikan edukasi kepada pelajar tentang cara aman dan nyaman ketika berkendara menggunakan bus pariwisata. Edukasi ini dilakukan sebagai respons atas tingginya angka korban kecelakaan termasuk pada bus pariwisata.
“Sebagai pemilik PO maka sudah sepatutnya kita juga melibatkan diri untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang melibatkan Bus Pariwisata,” ujar Setiyo Joko dalam rilis.
“Sebagai pemilik PO maka sudah sepatutnya kita juga melibatkan diri untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang melibatkan Bus Pariwisata,” ujar Setiyo Joko dalam rilis.
Berdasarkan laporan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), korban kecelakaan angkutan jalan di Indonesia mencapai 204.447 orang sepanjang 2022. Jumlah tersebut naik hingga 33% (year-on year/yoy), dibandingkan korban pada 2021 yang mencapai 153.732 orang.
Dalam kegiatan tersebut anak-anak terlibat dalam serangkaian kegiatan edukatif mengenai teori keselamatan berkendara dengan mendapatkan pemahaman tentang penggunaan sabuk pengaman, perilaku sopan di dalam bus, dan pentingnya tidak mengganggu pengemudi.
Salah satu momen yang paling dinanti oleh peserta adalah kunjungan ke Garasi PO. Mata Trans. Mereka dengan penuh semangat melihat dan berusaha memahami cara operasional perusahaan bus pariwisata.
Mereka juga mendapatkan pengetahuan terkait bagian-bagian penting dalam bus, seperti kursi yang nyaman, pintu darurat, dan fasilitas lain yang memastikan kenyamanan serta keselamatan penumpang.
Ketua pelaksana kegiatan ini Wisnu Budhi Prasetya menjelaskan perusahaan telah lama menjunjung tinggi komitmen untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan dalam perjalanan wisata dan transportasi, terutama pada generasi muda.
"Kegiatan ini adalah langkah kami untuk menciptakan iklim pariwisata yang ramah anak,” ujarnya.