by Brand Content - Espos.id Bisnis - Senin, 2 September 2024 - 17:11 WIB
Esposin, JAKARTA--PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan kinerja keuangan yang sangat impresif pada kuartal II 2024. Per Juni 2024, laba bersih BSI mencapai Rp3,4 triliun, tumbuh 20,28% secara tahunan, menjadikan BSI menorehkan pertumbuhan tertinggi di antara top 10 bank di Indonesia.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan BSI berhasil menjaga kinerja keuangan dan bisnis secara sehat dan berkualitas sepanjang kuartal II tahun 2024, di tengah makroekonomi cukup menantang yang ditandai dengan naiknya suku bunga acuan seperti BI Rate yang naik ke level 6,25% pada awal kuartal II 2024 untuk mendukung stabilitas nilai rukar rupiah.
"Alhamdulillah, pertumbuhan BSI dalam berbagai indikator kunci, seperti aset, DPK, laba bersih, dan rasio CASA, merupakan yang tertinggi di industri perbankan nasional. Prestasi ini adalah bukti bahwa BSI sebagai bank syariah mampu bersaing dan unggul di tengah dinamika industri yang semakin kompetitif. Pertumbuhan yang konsisten di berbagai aspek ini juga mencerminkan solidnya kinerja BSI yang berkelanjutan," kata Hery dalma keterangannya, Senin (2/9/2024).
Hery menjelaskan capaian kinerja tersebut antara lain buah dari konsistensi manajemen menerapkan strategi bisnis perusahaan untuk fokus tumbuh sustain pada segmen ritel, konsumer dan UMKM baik dari sisi dana maupun pembiayaan.
Saat ini, komposisi dana murah mencapai 62,05%, sementara komposisi pembiayaan 71,73% berada di segmen ritel dan konsumer termasuk UMKM. Pada sisi lain baik dari sisi overhead cost maupun kualitas kredit terjaga dengan baik.
Lebih jauh, Hery mengatakan bersyukur di tengah likuiditas yang ketat menyusul kenaikan suku bunga acuan, BSI masih dapat menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp296,70 triliun, naik 17,50%.
Ditambah lagi, kinerja tabungan naik 16,09% ke level Rp128,78 triliun di mana sekitar 39% atau Rp49,96 triliun merupakan tabungan wadiah di mana perusahaan tidak memberikan bagi hasil sehingga dapat menjaga level cost of fund.
Likuiditas BSI bertumbuh juga seiring pertambahan nasabah yang per posisi Juni 2024 telah mencapai 20,46 juta. Solidnya likuiditas menopang kinerja pembiayaan BSI yang juga tumbuh di atas rerata industri perbankan nasional dengan kualitas yang terjaga.
Kinerja pembiayaan ditopang oleh pembiayaan segmen ritel dan konsumer termasuk UMKM yang mencapai Rp184,61 triliun. Segmen wholesale mengomposisi 28,27% dengan outstanding Rp72,77 triliun.
Hal ini menunjukkan segmen ritel, konsumer dan UMKM memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan pembiayaan BSI, termasuk di produk gadai dan cicil emas. Sejalan dengan strategi pertumbuhan, pembiayaan emas BSI per posisi Juni 2024 mencapai Rp8,97 triliun, tumbuh 41,27% dengan NPF 0,07%.
Saat ini investasi emas cukup menarik minat termasuk generasi muda karena tergolong safe-haven dan kemampuannya untuk melindungi nilai aset dari inflasi.
Pembiayaan cicil emas memiliki pertumbuhan signifikan mencapai 100,10% ke level Rp3,56 triliun, sementara gadai emas berada di level Rp5,41 triliun tumbuh 18,38%. ‘’Pembiayaan berbasis emas serta Tabungan emas saat ini telah dapat diakses secara digital melalui BSI Mobile,’’ ungkapnya.
Dengan kondisi likuiditas dan pembiayaan, sepanjang kuartal II 2024 pendapatan perusahaan ditopang oleh pendapatan margin dan bagi hasil yang naik 11,44% menjadi Rp12,08 triliun, serta pendapatan berbasis fee yang tumbuh 28,01% menjadi Rp2,48 triliun.
Di sisi lain, rasio efisiensi (BOPO) turun dari 70,87% ke level 69,23%. Di sisi rasio profitabilitas ROE perusahaan membaik ke 17,88% naik dari 17,27% posisi Juni 2023.
Hery pun menegaskan selain laba bersih, beberapa indikator kinerja juga mencatatkan pertumbuhan dobel digit dan menjadi yang tertinggi di antara top 10 bank di Indonesia. Untuk aset, BSI mencatat pertumbuhan sebesar 15,10% yoy menjadi Rp360,85 triliun, dan ini sebagai pertumbuhan tertinggi. Pertumbuhan Dana pihak ketiga (DPK) BSI sebesar 17,50% yoy menjadikannya yang tertinggi pula di Top 10 Bank Indonesia.
BSI juga agresif meningkatkan Merchant QRIS untuk transaksi pembayaran. Hingga Juni 2024, Jumlah merchant QRIS yang bekerja sama dengan BSI mencapai 358.000, naik 30,84%.
Untuk menjangkau masyarakat yang berada di daerah yang belum terdapat layanan bank, BSI Agen siap melayani kebutuhan nasabah mulai dari tarik tunai, transfer dan juga pembayaran lainnya.
Hingga Juni 2024, jumlah BSI Agen mencapai 102 ribu di seluruh Indonesia yang mencatatkan volume transaksi sebesar 12,7 juta dengan nilai mencapai Rp26,89 triliun.
Menjamurnya BSI Agen membuktikan minat masyarakat bertransaksi syariah meningkat yang berdampak positif untuk pembukaan lapangan kerja baru melalui profesi BSI Agen.
Di sisi lain, salah satu implementasi aktivitas ini adalah penyediaan 50 titik mesin RVM (Reverse Vending Machine) di seluruh Indonesia. Inisiatif tersebut saat ini berdampak pada pengurangan emisi karbon sebanyak 176,5 ton CO2eq dan telah mendaur ulang sebanyak 33,3 ton limbah plastik.
Adapun total penerima manfaat bidang di bidang ekonomi sebanyak 8.000 orang, bidang pendidikan sekitar 20.000 penerima manfaat. Sementara penerima manfaat di bidang kemanusiaan sebanyak 1,3 juta orang. Untuk penerima manfaat di bidang kesehatan sebanyak 3.000 orang, bidang dakwah dan advokasi 13.000 orang.
Selain sebagai Sponsor Platinum, BSI juga aktif meningkatkan layanan BSI di Bumi Serambi Mekah seperti penambahan mesin ATM, EDC, serta penyediaan uang kas. Khusus Aceh, dilakukan penambahan mesin ATM untuk mempermudah masyarakat menarik dana tunai sehingga total akan mencapai 910 unit ATM naik dari sekitar 795 posisi sebelum pelaksanaan PON.
Sementara EDC merchant akan bertambah menjadi 1.367 unit dari 987 unit. Untuk EDC BSI Agen akan bertambah menjadi 3.600 unit dari 3.121 unit.
Penambahan juga dilakukan pada layanan laku pandai BSI Smart Agen menjadi sebanyak 18.000 dari 17.570 dan layanan QRIS menjadi 45.000 unit dari 43.774 unit. Sedangkan user register BSI Mobile ditargetkan meningkat menjadi 1 juta user dari posisi akhir Juli 2024 sebanyak 873.459 user yang terdaftar.
Hery menegaskan PON XXI Aceh-Sumut 2024 sebagai momen istimewa dan bersejarah, khususnya bagi masyarakat Aceh dan tentunya juga bagi BSI. Sebab, untuk kali pertama Aceh akan menjadi tuan rumah ajang multi-olahraga nasional dan BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia bertekad untuk mendukung suksesnya gelaran PON XXI.
“Bagi BSI, Aceh merupakan daerah yang sangat istimewa dan strategis. Tentu menjadi sebuah kehormatan bagi kami sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, untuk terus mengiringi pembangunan ekonomi di daerah Serambi Mekah ini. Salah satunya mendukung suksesnya penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024. Ini selaras dengan komitmen BSI menjadi energi bagi Serambi Mekah untuk membangun dan menciptakan ekonomi yang mandiri, serta mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin,” pungkas Hery.