bisnis
Langganan

Menerawang Pergerakan IHSG seusai Pelantikan Wakil Menteri Keuangan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Bisnis  -  Jumat, 19 Juli 2024 - 07:45 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Esposin, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu). Lantas apakah pelantikan ini berdampak pada pergerakan saham?

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan penguatan IHSG yang terjadi Kamis (18/7/2024)  disebabkan oleh berbagai macam faktor, tidak hanya dari pelantikan Thomas Djiwandono.

Advertisement

"Semoga saja ke depan kinerjanya bagus, progresif, bisa menerapkan kebijakan pro jobs, pro environment, pro development. Yang paling penting kinerjanya bisa dicermati pelaku pasar sehingga bisa memberi keyakinan ke investor bahwa investasi di tanah air relatif kondusif," tutur Nafan, Kamis (18/7/2024) seperti dilansir Bisnis.com.

Di sisi lain, Nafan melihat penguatan IHSG terjadi karena faktor terkait euphoria dari Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan BI Rate di level yang sama.

Hal tersebut juga terkait statemen Gubernur BI Perry Warjiyo yang optimistis bagi investor, terkait dengan outlook stabilitas perekonomian Indonesia yang relatif progresif.

Advertisement

"BI juga meyakini The Fed akan memangkas suku bunga acuan. BI juga optimistis rupiah akan mengalami apresiasi," tutur Nafan.

Faktor lain menurut Nafan adalah The Fed yang akan menerapkan kebijakan pelonggaran moneternya.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan dari perspektif pemerintah, pemerintah ingin memastikan proses transisi ke pemerintahan selanjutnya berjalan dengan baik.

Senada dengan Nafan, Nico melihat kenaikan IHSG juga disebabkan oleh berbagai macam faktor. Nico juga menuturkan tidak menutup kemungkinan IHSG bergerak menguat karena pelantikan Thomas Djowandono tersebut.

Advertisement

"Tetapi kan sedari pagi IHSG sudah mengalami kenaikan karena BI juga sudah memastikan tidak meningkatkan suku bunga," ujar Nico.

Selain dari BI, capital inflow yang mulai masuk ke pasar Indonesia juga menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan IHSG. Nico juga mencermati beberapa harga saham perusahaan big cap mulai pulih.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (18/7/2024) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor energi.

IHSG ditutup menguat 96,84 poin atau 1,34 persen ke posisi 7.321,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 12,71 poin atau 1,40 persen ke posisi 922,77.

Advertisement

“Bursa regional Asia bergerak melemah, dimana para pelaku pasar mengikuti perkembangan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Presiden AS Joe Biden sebagai petahana yang kembali mengikuti pemilihan calon presiden, menyampaikan pada sebuah wawancara bahwa mungkin akan mempertimbangkan kembali keputusannya untuk tetap ikut dalam persaingan melawan Donald Trump," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, di Jakarta, Kamis seperti dilansir Antaranews.

Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi medis Joe Biden yang menurun, sebelumnya Biden mendapatkan tekanan dari anggota partainya sendiri untuk menarik diri dari pencalonan menyusul debatnya yang gagal.

Pasar merespons komentar calon presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Bloomberg businessweek, mengatakan Taiwan harus membayar AS untuk pertahanan, yang memunculkan keraguan atas komitmen AS dalam membela Taiwan apabila nantinya terpilih menjadi presiden.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat, yaitu dipimpin sektor energi yang naik 1,71 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor keuangan yang naik masing- masing sebesar 1,15 persen dan 0,88 persen.

Advertisement

Sedangkan, lima sektor turun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 0,81 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing turun minus 0,40 persen dan 0,37 persen.

Saham-saham yang menuat terbesar, yaitu PART, RICY, ISEA, BREN dan AHAP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni BSBK, WIFI, KPIG, CAMP dan SSMS.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.098.645 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,82 miliar lembar saham senilai Rp9,90 triliun. Sebanyak 338 saham naik, 208 saham menurun, dan 249 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Esposin tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif