Esposin, SOLO-- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo hingga 31 Juli 2024 telah menerima ratusan aduan dari masyarakat, baik secara daring maupun aduan langsung atau walk in. Mayoritas aduan tersebut terkait kredit dan pinjaman online (pinjol).
Kepala OJK Solo, Eko Hariyanto, mengaku dari sisi pelaksanaan aspek pelindungan konsumen, pihaknya telah menerima 213 layanan pengaduan konsumen yang dilakukan secara online melalui aplikasi portal perlindungan konsumen (APPK) dan melalui surat resmi ke OJK Solo.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
"Dari jumlah layanan tersebut, berdasarkan kategori jenis pengaduan sebagian besar merupakan pengaduan kredit sebanyak 151 pengaduan atau 71 persen dengan status selesai dan telah ditindaklanjuti oleh PUJK [pelaku usaha jasa keuangan] terkait," terang Eko dalam keterangan resmi, Sabtu (24/8/2024).
Lebih lanjut, OJK Solo juga menerima 249 layanan pengaduan walk in yang sebagian besar merupakan pengaduan pinjol sebanyak 84 (34 persen). Disusul aduan di sektor perbankan sebanyak 54 aduan (22 persen), dan tindak penipuan 50 aduan (20 persen).
Eko menjelaskan terdapat ratusan permintaan layanan permintaan sistem layanan informasi keuangan (SLIK) sampai dengan periode Juni 2024. Pihaknya menerima sebanyak 4.207 layanan dalam semester pertama 2024.
Selain itu, hingga Juli 2024, Kantor OJK Solo telah melaksanakan 41 kegiatan edukasi dan literasi serta pelatihan dengan total 5.577 peserta yang terdiri atas pegawai industri jasa keuangan (IJK), pelajar, pensiunan, dan mahasiswa.
"Melalui kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan literasi keuangan masyarakat di wilayah Soloraya agar dapat meningkatkan pemahaman terhadap perkembangan sektor jasa keuangan," kata dia.
Eko juga berharap masyarakat mampu mengelola keuangan dengan baik supaya terhindar dari investasi ilegal. OJK Solo menilai kondisi IJK di wilayah Soloraya terjaga stabil dengan mencatatkan kinerja dan pertumbuhan positif pada periode Juni 2024.
Hal ini tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan dengan profil risiko yang terjaga. Berdasarkan data kinerja sektor jasa keuangan di wilayah Soloraya posisi Juni 2024, stabilitas sektor perbankan tetap terjaga dan tumbuh secara year on year (yoy).
Aset perbankan naik sebesar 5,15 persen menjadi Rp119,92 triliun dari sebelumnya Rp114 triliun. Sementara, lanjut Eko, kredit/pembiayaan perbankan juga tumbuh sebesar 1,11 persen menjadi sebesar Rp106,03 triliun.
Untuk dana pihak ketiga (DPK) tercatat mengalami peningkatan sebesar 8,24 persen menjadi Rp98,09 triliun.