bisnis
Langganan

Pemerintah Gelontorkan Rp2,87 Triliun Dana APBN 2024 untuk 21 Stadion - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire Anik Sulistyawati  - Espos.id Bisnis  -  Minggu, 4 Agustus 2024 - 05:47 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi stadion. (Freepik.com)

Esposin, SOLO - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah menggelontorkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 senilai Rp2,87 triliun untuk renovasi dan pembangunan 21 stadion.

“Tahun 2024 ini, APBN dengan anggaran Rp2,87 triliun membiayai renovasi dan pembangunan 21 stadion di berbagai lokasi,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip, Minggu (4/8/2024).

Advertisement

Dia memerinci 21 stadion itu berlokasi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Banten, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Untuk stadion di Aceh, di antaranya Stadion Harapan Bangsa dengan pagu Rp324,56 miliar dan progres 89,51 persen serta Stadion Dimurthala dengan pagu Rp84,1 miliar dan progres 89,45 persen.

Stadion di Sumatra Utara di antaranya Stadion Utama Sumatera Utara dengan pagu Rp587 miliar dan progres 77,28 persen serta Stadion Teladan, Medan, dengan pagu Rp275,39 miliar dan progres 25,20 persen.

Advertisement

Berikutnya yaitu Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumatra Selatan dengan pagu Rp64,2 miliar dan progres 37,58 persen. Kemudian, Stadion Demang Lehman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dengan pagu Rp108,48 miliar dan progres 31,01 persen.

Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur diberikan pagu Rp74,58 miliar dengan progres 42,56 persen. Selanjutnya Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Banten dengan pagu Rp47,75 miliar dan progres 14,68 persen.

Untuk stadion di Jawa Barat, terdapat empat stadion yang diberikan pagu oleh APBN, di antaranya Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor senilai Rp54,78 miliar dan progres 85,76 persen; Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi Rp29,52 miliar dan progres 89,31 persen; Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Rp42,44 miliar dan progres 70,97 persen; serta Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung Rp40,45 miliar dan progres 82,67 persen.

Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta diberikan pagu Rp99,50 miliar dengan progres 50,98 persen. Sementara Stadion Jatidiri, Semarang dan Stadion Gelora Bumi Kartini, Kabupaten Jepara di Jawa Tengah masing-masing menerima pagu Rp21,82 miliar dan Rp54,41 miliar dengan progres 66,81 persen dan 59,67 persen.

Advertisement

Sebanyak lima stadion di Jawa Timur menerima pagu pembangunan dan renovasi dari APBN, yaitu Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang senilai Rp331,56 miliar dan progres 63,75 persen; Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan Rp281,36 miliar dan progres 28,91 persen; Stadion Gelora Delta, Kabupaten Sidoarjo Rp91,88 miliar dan progres 73,58 persen; Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Kabupaten Pamekasan Rp71,83 miliar dan progres 71,22 persen; serta Stadion Joko Samudro, Kabupaten Gresik Rp76,10 miliar dan progres 72,90 persen.

Adapun dana APBN untuk stadion di Sulawesi Selatan digelontorkan untuk Stadion B.J. Habibie, Kota Parepare dengan pagu Rp113,20 miliar dan progres 19,09 persen.

Menkeu meminta masyarakat untuk menjaga dan tidak merusak fasilitas stadion yang telah dibangun negara.

“Kita jaga, pelihara, dan manfaatkan bersama untuk pertandingan dan latihan sepak bola dan olahraga lainnya, bahkan untuk konser dan aktivitas positif lainnya,” ujar Sri Mulyani.

Advertisement

Di samping pembangunan stadion, APBN juga memberikan dana bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) senilai Rp127,10 miliar.

Dana itu digunakan untuk perlengkapan dan operasional Training Center PSSI di Ibu Kota Nusantara (IKN), pelaksanaan Training Camp dan turnamen Tim Nasional Indonesia Women & Men dalam dan luar negeri, acara dan kompetisi seperti penyelenggaraan Liga 3, serta teknis dan tata kelola seperti pelatihan pelatih dan wasit sepak bola.

APBN juga memberikan anggaran Rp8,33 miliar untuk bantuan atau fasilitas penyelenggaraan Pelatnas U23 guna kualifikasi olimpiade.

Modal Kuat

Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani Indrawati optimistis kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2024 bisa memiliki modal yang kuat untuk mendukung transisi tahun anggaran 2025.

“Kinerja APBN yang diprakirakan tetap terjaga sampai akhir tahun ini akan menjadi fondasi kuat untuk mendukung transisi yang solid di 2025,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat (2/8/2024) seperti dilansir Antaranews.

Advertisement

APBN hingga triwulan II-2024 terjaga dengan defisit yang terkendali, yakni sebesar Rp77,3 triliun atau 0,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Keseimbangan primer masih mencetak surplus sebesar Rp162,7 triliun.

Pendapatan negara terealisasi sebesar Rp1.320,7 triliun atau 47,1 persen dari target APBN 2024, terkontraksi 6,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp1.028,0 triliun atau terkontraksi 7,0 persen yoy. Pelemahan itu dipengaruhi oleh penurunan penerimaan pajak serta kepabeanan cukai karena moderasi harga komoditas, peningkatan restitusi, serta terjadinya downtrading ke golongan rokok dengan tarif CHT yang lebih rendah.

Di sisi lain, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp288,4 triliun, terkontraksi 4,5 persen yoy, dipengaruhi oleh penurunan lifting migas serta moderasi harga mineral dan batu bara.

Sementara itu, realisasi belanja negara tumbuh 11,3 persen yoy menjadi Rp1.398,0 triliun. Peningkatan itu utamanya dipengaruhi oleh berbagai upaya mendorong agenda pembangunan, pertumbuhan ekonomi, dan tetap menjaga kesejahteraan rakyat.

Realisasi belanja negara meliputi realisasi belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp997,9 triliun atau tumbuh 11,9 persen yoy dan realisasi transfer ke daerah yang mencapai Rp400,1 triliun atau tumbuh 9,9 persen yoy.

Advertisement

Peningkatan realisasi belanja negara terutama untuk pelaksanaan berbagai program yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat, seperti program Kartu Sembako, PKH, PIP, bantuan alat dan mesin pertanian, subsidi energi, dan stabilisasi harga pangan.

Selain itu, belanja negara dimanfaatkan untuk dukungan kegiatan Pemilu 2024, pembayaran gaji dan tunjangan ASN/TNI/Polri (termasuk THR, gaji 13, dan kenaikan gaji), serta dukungan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN).

Di tengah dinamika global yang kurang kondusif, defisit anggaran hingga akhir 2024 diperkirakan akan berada pada level 2,7 persen PDB, melebar dari target APBN 2024 yang sebesar 2,29 persen PDB.

Pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp2.802,5 triliun atau tumbuh 0,7 persen yoy. Sementara belanja negara diperkirakan mencapai Rp3.412,2 triliun atau 102,6 persen dari pagu APBN 2024.

“Pemerintah terus mengoptimalkan peran APBN sebagai shock absorber dalam mendukung kebijakan countercyclical di tengah ketidakpastian global yang eskalatif,” ujar Sri Mulyani.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif