bisnis
Langganan

Pengusaha Lokal Perlu Waspada, Indonesia Jadi Tujuan Impor Barang KW China - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Maymunah Nasution  - Espos.id Bisnis  -  Rabu, 26 Juli 2023 - 18:02 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi impor. (Freepik).

Esposin, SOLO -- Pengamat ekonomi dari Universitas Negeri Sebelas Maret Solo, Nurul Istiqomah mengatakan Indonesia menjadi negara tujuan utama masuknya barang-barang imitasi dari China, disusul Malaysia, Singapura, dan Filipina.

"Sesuai dengan determinan variabel yang berpengaruh terhadap permintaan, salah satunya jumlah penduduk. Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang besar sehingga pembeli potensial barang-barang impor tersebut juga besar," kata Nurul saat dihubungi Esposin, Selasa (25/7/2023).

Advertisement

Nurul meneruskan China mulai menggeser Amerika Serikat sebagai negara sumber impor terbesar di Indonesia terutama untuk barang berkualitas tertentu, salah satunya barang imitasi tersebut.

Selanjutnya, menurut dia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia menghadapi tantangan besar menghadapi masifnya impor barang imitasi dari China. Namun Nurul berpendapat UMKM Indonesia dapat memetakan produk dari China.

Advertisement

Selanjutnya, menurut dia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia menghadapi tantangan besar menghadapi masifnya impor barang imitasi dari China. Namun Nurul berpendapat UMKM Indonesia dapat memetakan produk dari China.

Ceruk pasar yang tidak dibuat oleh produsen China menjadi keuntungan utama UMKM Indonesia. Meski begitu Nurul menyadari perlu usaha sangat besar untuk melakukannya.

Sinergi diperlukan untuk mencegah masifnya produk imitasi China ke Indonesia, terutama dari pemerintah dan UMKM pelaku bisnis.

Advertisement

Nurul juga menjelaskan ada perbedaan kualitas antara produk lokal dengan impor dari China. Kualitas produk-produk impor China tidak sebanding dengan kualitas produk lokal meskipun harga lebih murah.

Nurul mengakui, strategi ini merupakan cara China meningkatkan nilai ekspornya dengan menyerang harga murah. Namun harga murah ini didapat dengan ongkos produksi terutama biaya tenaga kerja yang sangat murah.

Desainer lokal Tuty Adib mengakui gempuran produk impor China ke Indonesia memang masif, tetapi ada keunggulan yang membuat produk lokal menang.

Advertisement

"Kalau dari China itu mass product [produk massal] sehingga kualitasnya agak kurang. Sebenarnya pasarnya di Indonesia kecil karena masyarakat lebih menyukai produk fesyen dengan kualitas yang bagus dengan harga bersaing," papar Tuty saat dihubungi Esposin, Rabu (26/7/2023).

Advertisement
Ika Yuniati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif