bisnis
Langganan

Rupiah Ditutup Menguat, Dipengaruhi Turunnya Nilai Utang Indonesia

by Newswire  - Espos.id Bisnis  -  Jumat, 27 September 2024 - 19:24 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi mata uang rupiah dan dollar AS.

 

Esposin, JAKARTA - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dollar AS ditutup menguat di akhir perdagangan, Jumat (27/9/2024). Penguatan itu karena pasar merespons positif kabar menurunnya nilai utang pemerintah Indonesia.

Advertisement

Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah menanjak 40 poin atau 0,26% menjadi Rp15.125 per dollar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.165 per dollar AS.

“Pasar merespons positif atas laporan Kementerian Keuangan soal kondisi utang pemerintah per akhir Agustus 2024 yang mencapai Rp8.461,93 triliun,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangannya di Jakarta.

Advertisement

Jumlah utang pemerintah itu turun sebesar Rp40,76 triliun dibandingkan bulan sebelumnya senilai Rp8.502,69 triliun. Seiring dengan jumlah utang yang menurun, rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) juga turun menjelang akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi 38,49%, dibanding bulan sebelumnya yang senilai 38,68%.

Rasio utang per akhir Agustus 2024 yang mencapai 38,49% terhadap PDB tetap konsisten terjaga di bawah batas aman 60% PDB sebagaimana diatur Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Advertisement

Pemerintah tidak khawatir sebab diproyeksikan akan terjadi arus kas masuk ke pasar-pasar berkembang seperti Indonesia seusai suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, Fed Funds Rate, turun 50 basis poin pada bulan ini.

Di sisi lain, presiden mendatang, Prabowo Subianto, mendapat warisan bunga utang Rp183 triliun hingga akhir 2024. Untuk utang yang berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) terdiri dari SBN Domestik senilai Rp6.063,41 triliun dan SBN Valas sebesar Rp1.389,14 triliun. Sedangkan pinjaman berasal dari pinjaman dalam negeri Rp39,63 triliun dan pinjaman luar negeri Rp969,74 triliun.

Di sisi eksternal, pasar sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga kebijakan The Fed setidaknya 25 basis poin sebagai hasil pertemuan The Fed pada 6-7 November 2024. Ada peluang 51,3% untuk penurunan setengah poin persentase yang sangat besar.

Selain itu, bank sentral China pada Jumat juga menurunkan suku bunga dan menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem perbankan. Hal ini menjadi bagian upaya pemerintah China meningkatkan stimulus untuk mendorong kembali pertumbuhan ekonomi menuju target sekitar 5% tahun ini dan melawan tekanan deflasi. Lebih banyak langkah fiskal diharapkan akan diumumkan sebelum hari libur Hari Nasional China yang dimulai pada 1 Oktober.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat naik ke posisi Rp15.138 per dollar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.171 per dollar AS.

 

Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif