bisnis
Langganan

Wujudkan Integrasi Kawasan Hunian, BP Tapera & JHF Gelar Seminar TOD - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Brand Content  - Espos.id Bisnis  -  Senin, 26 Agustus 2024 - 17:57 WIB

ESPOS.ID - BP Tapera berkolaborasi dengan Japan Housing Finance (JHF) menggelar Seminar Transit Oriented Development (TOD), Senin (26/8/2024), di Kantor BP Tapera Menara Sudirman, Jakarta Selatan. (Istimewa)

Esposin, JAKARTA–Berkolaborasi dengan Japan Housing Finance (JHF), BP Tapera menggelar Seminar Transit Oriented Development (TOD) pada Senin (26/8/2024), di Kantor BP Tapera Menara Sudirman, Jakarta Selatan.

Kegiatan itu dihadiri Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Triono Junoasmono, Director General of International Affairs and Research Department, JHF Agency Date Yuji dan tim, Director of Business Promotion International Business Department, Kano Junkichi sebagai Jakarta Urban Renaissance Representative UR, perwakilan Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration Phase 3 (JUTPI-3), Mori Hiromitsu.

Advertisement

Hadir pula Direktur Keuangan Perum Perumnas, Sindhu Rahadian Ardita, Corporate Banking Division Head PT Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Ricky RS. Pattinggi, Kepala Sub Direktorat Integrasi Prasarana, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Rachmat Susilo dan Head of Strategic Planning and change Management Division, PT SMF (Persero), Aries Ridanshah, dan Vice President Business Assets Development PT KAI (Persero), David Wicaksono serta perwakilan dari PT MRT Jakarta (Perseroda).

Sebagai informasi, Transit Oriented Development/TOD merupakan konsep pengembangan ataupun pembangunan kota dengan memaksimalkan penggunaan lahan yang terintegrasi serta mempromosikan penggunaan angkutan umum massal berbasis rel dan gaya hidup sehat, seperti berjalan kaki dan bersepeda.

Advertisement

Sebagai informasi, Transit Oriented Development/TOD merupakan konsep pengembangan ataupun pembangunan kota dengan memaksimalkan penggunaan lahan yang terintegrasi serta mempromosikan penggunaan angkutan umum massal berbasis rel dan gaya hidup sehat, seperti berjalan kaki dan bersepeda.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, dalam sambutannya menyampaikan penerapan konsep TOD ditujukan untuk mewujudkan integrasi kawasan hunian dengan optimalisasi sarana transportasi umum untuk mewujudkan kota yang efisien, produktif, dan sehat.

"Konsep ini sangat relevan untuk konsep hunian di kawasan perkotaan khususnya Jakarta, mengingat semakin maraknya perkembangan permukiman penduduk di wilayah suburban seputar Jakarta yang sebagian penduduknya memiliki beberapa aktivitas di kota. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya sinergisitas dan kerja sama yang solid dari para pemangku kepentingan dan mitra strategis," ungkap Heru Pudyo Nugroho.

Advertisement

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Triono Junoasmono, menyatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkomitmen untuk mendukung pengembangan dan implementasi proyek TOD di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, ia menyatakan sangat optimis bahwa TOD dapat berkontribusi signifikan terhadap solusi permasalahan urbanisasi yang pesat.

Fenomena urban sprawl di beberapa kota besar Indonesia menyebabkan adanya perkembangan permukiman penduduk yang sebagian penduduknya memiliki beberapa aktivitas di kota.

Advertisement

Hal ini tentunya akan menambah permasalahan mobilitas di kota seperti meningkatnya kemacetan, terlebih jika kota tidak menyediakan fasilitas transportasi umum yang berdampak pada ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi dalam melakukan perpindahan atau mobilitas.

Oleh sebab itu, diperlukan adanya penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD) guna mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mewujudkan optimalisasi penggunaan transportasi umum.

"Kami optimistis pihak swasta dapat saling berkolaborasi dalam memberikan bantuan perumahan berbasis TOD, sehingga meningkatkan kualitas kehidupan bagi masyarakat dengan lingkungannya, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta memastikan akses terhadap perumahan yang terjangkau bagi semua, khususnya segmen berpendapatan rendah dan menengah," tambah Triono Junoasmono.

Advertisement

"Dan dengan semakin terintegrasinya transportasi di Jabodetabek, membuka peluang untuk membangun perumahan berorientasi transit, sehingga terbentuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan," tambahnya.

Penyediaan Perumahan Secara Berkelanjutan

Sementara itu, Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration Phase 3 (JUTPI3), Mori Hiromitsu, dalam materinya menyampaikan penyediaan perumahan secara cepat dan berkelanjutan merupakan isu yang mendesak di Indonesia.

Menurutnya, yang menjadi tantangan utama dalam pasokan perumahan di Indonesia adalah penggunaan lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara efektif, pengembangan lahan perumahan yang terintegrasi dengan pengembangan jalur kereta api, kurangnya dana, dan rendahnya permintaan untuk apartemen/kondominium bertingkat tinggi.

Mori Hiromitsu dalam seminar ini menyampaikan berdasarkan pengalaman di Jepang, pemerintahnya melakukan pengembangan lahan perumahan yang terintegrasi dengan pengembangan jalur kereta api.

Untuk mengatasi kurangnya dana, Pemerintah Jepang mendirikan Japan Housing Corporation, penggunaan dana berbunga rendah jangka panjang, menyediakan pasokan perumahan sewa yang terencana.

Di penutup seminar, Director General International Affairs and Research Department, JHF, Date Yuji, menyampaikan TOD memiliki potensi untuk mengatasi permasalahan backlog yang menjadi agenda utama Pemerintah Indonesia.

"Dalam hal ini untuk mendukung BP Tapera beserta ekosistemnya, JHF yang berkolaborasi dengan UR dan JUTPI akan terus mendukung upaya mengembangkan Urban City dengan berinteraksi dan kolaborasi secara efektif dengan para pihak yang terlibat," pungkasnya.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif