bisnis
Langganan

Aktivitas Ekonomi Meningkat saat Pilkada 2024, Arus Uang Masuk ke BI Menurun - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Bayu Jatmiko Adi  - Espos.id Bisnis  -  Rabu, 11 September 2024 - 21:16 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi uang rupiah (Freepik)

Esposin, SOLO — Bank Indonesia (BI) menyebut arus uang kartal yang masuk ke BI di 2024, khususnya di Jawa Tengah (Jateng) mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Adanya penyelenggaraan Pilkada 2024 secara serentak diperkirakan menjadi penyebab kondisi tersebut.

Pada acara Media Briefing BI Jateng yang digelar juga secara online, Selasa (10/9/2024), Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Rahmat Dwisaputra, menyebutkan arus uang kartal yang masuk ke BI periode Januari-Agustus 2024, mengalami penurunan sebesar 8%. Jika pada 2023 sebesar Rp29,75 triliun, menjadi Rp27,24 triliun di 2024.

Advertisement

“Ini penurunannya diperkirakan terjadi karena event Pilkada 2024, sehingga terjadi peringatan kebutuhan uang kartal pada usaha-usaha seperti percetakan, advertising dan lainnya,” kata dia.

Dia mengatakan biasanya ketika digelar pilkada, untuk lapangan-lapangan usaha seperti bidang percetakan, advertising, maupun event organizer, mendapatkan dampak yang cukup tinggi. Hal itu karena kemungkinan saat pilkda, kebutuhan materi cetak meningkat. Begitu juga dengan kebutuhan event terkait agenda pilkada.

Diketahui pelaksanaan pemungutan suara Pilkada 2024 akan berlangsung pada November 2024. Namun rangkaian atau tahapan pelaksaanaannya sudah dimulai sejak awal tahun.

Advertisement

Di sisi lain, untuk arus uang kartal yang keluar dari BI periode bulan Januari-Agustus mengalami penurunan sebesar 6%, yakni dari Rp20,93 triliun di 2023 menjadi Rp19,72 triliun di 2024. Menurut Rahmat, penurunan outflow tersebut masih sejalan dengan penurunan inflow.

Sebelumnya Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, menyampaikan berdasarkan pengalaman di tahun-tahun politik sebelumnya, pemilihan umum menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi.

"Saat menjelang pemilu pasti akan ada permintaan-permintaan, entah untuk cetak spanduk, cetak kaos, bantuan-bantuan ke masyarakat dan lainnya dan itu pasti menjadi satu pengungkit pertumbuhan ekonomi di suatu daerah," kata dia.

Advertisement

Hal itu bisa terjadi di semua daerah di Indonesia, termasuk di Solo dan sekitarnya yang juga akan berlangsung pilkada.

 
Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif