bisnis
Langganan

BSI Kelola Rp12,5 Triliun Tabungan Haji dengan Jumlah Debitur 4,6 Juta Orang - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Bisnis  -  Rabu, 20 Maret 2024 - 04:59 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi ibadah haji. (Freepik.com)

Esposin, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) saat ini mengelola Rp12,5 triliun tabungan haji dengan jumlah nasabah sebanyak 4,6 juta orang.

“Outstanding tabungan haji itu di BSI ada sekitar 4,6 juta penabung dengan total dana mungkin sekitar hampir Rp12,5 triliun. Kami adalah bank yang ditunjuk oleh BPKH untuk menerima setoran haji, tabungan, dan juga ONH [Ongkos Naik Haji],” kata Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi di Jakarta, Selasa (19/3/2024) sore seperti dilansir Antaranews.

Advertisement

Ia menuturkan tahun lalu market share BSI terkait pelunasan ONH mencapai 85 persen. Untuk memudahkan nasabah bertransaksi ketika mengunjungi Tanah Suci, pihaknya menyediakan Kartu Debit Mabrur yang dapat digunakan untuk berbelanja dengan mesin EDC maupun menarik uang tunai di mesin ATM berlogo "VISA".

“Jadi memudahkan supaya tidak usah bawa uang tunai. Karena setahu saya BPKH itu ketika jemaah haji datang ke sana uang dibagi di sana cash ya, ‘kan kurang elok gitu,” ucap Hery.

Advertisement

“Jadi memudahkan supaya tidak usah bawa uang tunai. Karena setahu saya BPKH itu ketika jemaah haji datang ke sana uang dibagi di sana cash ya, ‘kan kurang elok gitu,” ucap Hery.

Guna melayani nasabah yang mengalami kesulitan saat menggunakan kartu debit tersebut, ia mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menyediakan help desk di Mekah dan Madinah.

Ia menyatakan bahwa kini pihaknya telah menyediakan bantuan tersebut di Jeddah dan akan menambah personel untuk memperlancar layanan.

Advertisement

“Di Jeddah itu kantornya sekarang sedang direnovasi. Izinnya belum ada, tapi kantor sudah dibuat. Tapi Insya Allah bisa ya, karena kami datangnya dengan niat baik, dan juga BSI adalah bank yang cukup prominent, rasanya akan diberikan izin,” ucap Hery Gunardi di Jakarta, Selasa malam (19/3/2024).

Selain di Jeddah, ia menuturkan pihaknya juga berencana untuk membuka dua kantor cabang lain di negara Timur Tengah tersebut setelah nantinya mendapatkan izin dari Saudi Central Bank sebagai otoritas keuangan di Arab Saudi, atau yang sebelumnya bernama Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA).

Ia menyampaikan dua kantor cabang lainnya itu akan berlokasi di Mekah dan Madinah, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah jemaah haji dan umrah terbanyak setiap tahunnya.

Advertisement

Hery mencatat perputaran dana jemaah asal Indonesia mencapai hampir Rp90 triliun yang digunakan untuk membayar biaya transportasi, akomodasi, makan, pengurusan visa, layanan kesehatan, dan sebagainya.

“BSI ini menangani ekosistem haji dan umrah cukup besar dengan market share sebesar 85 persen. Nah untuk itu, kami juga berusaha mendekatkan diri dengan punya perwakilan cabang di Arab Saudi,” katanya.

Ia mengatakan pengurusan izin untuk pembukaan kantor cabang BSI di Arab Saudi didukung penuh oleh pemerintah dengan pendekatan government-to-government (G2G), bukan business-to-government (B2G).

Advertisement

Menurutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Kementerian BUMN telah mengirimkan surat kepada pemerintah Arab Saudi untuk membantu upaya BSI tersebut.

“Jadi semua [instansi pemerintah] bantu kami nih, luar biasa dukungannya,” ujar Hery.

Selain untuk memberikan layanan keuangan dan perbankan bagi jemaah haji dan umrah asal Indonesia, ia mengatakan bahwa pembukaan kantor cabang BSI di Arab Saudi merupakan langkah yang strategis untuk mendukung penggunaan QRIS di negara tersebut.

“Saya dengar bahwa Bank Indonesia berusaha untuk bekerja sama agar QRIS Indonesia bisa dipakai di sana [Arab Saudi], sama seperti di Singapura dan Malaysia. Jadi nasabah BSI yang notabene adalah jemaah haji dan umrah ke sana tidak perlu bawa uang cash lagi,” katanya.

 

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif