bisnis
Langganan

Forsta Kembangkan Alkes Lokal Mobile X-Ray & Fasilitas Produksi Dialyzer - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Brand Content  - Espos.id Bisnis  -  Rabu, 11 September 2024 - 18:23 WIB

ESPOS.ID - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui PT Forsta Kalmedic Global berkomitmen dalam menyediakan inovasi produk dan alat kesehatan (alkes) berkualitas tinggi. (Istimewa)

Esposin, JAKARTA -- PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui PT Forsta Kalmedic Global berkomitmen dalam menyediakan inovasi produk dan alat kesehatan (alkes) berkualitas tinggi. Langkah ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah terkait ketahanan kesehatan nasional demi mendorong kemandirian industri kesehatan dalam negeri.

Setelah meluncurkan benang bedah lokal pada tahun lalu, kini Forsta berhasil memproduksi alat kesehatan lokal Mobile X-ray (Elva JollyPlus 301) dan fasilitas produksi Dialyzer (RenaCare). Forsta sebagai perusahaan pertama di Indonesia dan nomor dua di ASEAN yang memiliki fasilitas produksi dialyzer.

Advertisement

“Kalbe percaya bahwa melalui penyediaan alat kesehatan produksi Mobile X-ray dan Dialyzer yang diproduksi di dalam negeri oleh Kalbe melalui Forsta, merupakan bagian dari komitmen Kalbe untuk terus meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat. Kalbe terus mendukung program pemerintah di bidang kemandirian kesehatan, termasuk yang ada dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) di  mana  industri alat kesehatan menjadi sektor prioritas,” ujar Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady.

“Pengembangan sektor prioritas ini juga meningkatkan TKDN industri alat kesehatan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, terutama pengadaan pemerintah. Salah satu alat kesehatan yang ingin dikembangkan adalah produk dengan teknologi medium-high, termasuk produk radiologi,” tambah Irawati.

Advertisement

“Pengembangan sektor prioritas ini juga meningkatkan TKDN industri alat kesehatan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, terutama pengadaan pemerintah. Salah satu alat kesehatan yang ingin dikembangkan adalah produk dengan teknologi medium-high, termasuk produk radiologi,” tambah Irawati.

Mobile x-ray merupakan perangkat radiografi yang dapat dipindahkan atau dibawa ke berbagai lokasi untuk mengambil gambar sinar-x. Berbeda dengan mesin sinar-x stasioner yang biasanya ditempatkan di ruang radiologi di rumah sakit atau klinik, mesin sinar-x portabel atau mobile ini dirancang untuk digunakan di tempat-tempat yang mungkin sulit dijangkau oleh pasien, seperti ruang perawatan intensif (ICU), ruang operasi, atau bahkan di rumah pasien.

Alat kesehatan dalam negeri ini telah mendapatkan izin produksi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Mobile X-ray juga berhasil meraih sertifikasi CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan RI). Selain itu, alat kesehatan ini juga mendapatkan sertifikasi internasional ISO 13485:2016 untuk line produksi electromedic dari BSI Global (British Standards Institution). Pencapaian tersebut membuktikan sistem manajemen mutu internasional dari teknologi radiologi ini telah memenuhi standar dan dapat mendukung kebutuhan medis.

Advertisement

Berdasarkan data Indonesia Renal Registry, tren peningkatan kasus penyakit ginal kronis pada tahun 2022 mencapai 63.489 pasien aktif menjalani hemodialisis dan ada 158.929 pasien terdeteksi dengan penyakit gagal ginjal kronik. Selain penyediaan obat-obatan untuk terapi penyakit ginjal, diperlukan upaya khusus untuk mendorong ketersediaan alat kesehatan bagi hemodialisis, termasuk dialyzer.

Dialyzer merupakan bahan habis pakai (consumables) penting dalam tindakan hemodialisis atau cuci darah (prosedur untuk pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal secara drastis). Berdasarkan data BPJS Kesehatan, cuci darah dinyatakan sebagai tindakan dengan biaya terbesar keempat pada mengeluaran BPJS. Dengan adanya produk lokal dialyzer, akan memastikan pemanfaatan dana BPJS tidak hanya untuk akses kesehatan bagi pasien gagal ginjal, tetapi juga untuk mendukung industri alkes lokal dan memastikan dana tersebut menggerakkan ekonomi dalam negeri.

Pencapaian Forsta mendapatkan apresiasi positif dan disambut baik oleh sejumlah pihak. Agenda ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Lucia Rizka Andalucia; Pembina Industri Ahli Pratama Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Robby Ardian Baskoro; Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Ali Ghufron Mukti; Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BAPETEN, Ishak; Analis Kebijakan Pertama Direktorat Pasar Digital Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Sri Utaminingsih; serta Kepala Instalasi Lab Uji Produk Balai Pengamanan Alat dan Fasilitas Kesehatan (BPAFK) Jakarta, Marlina Harahap.

Advertisement

Sebelumnya, pada Maret 2023, Kalbe melalui Forsta telah meluncurkan benang bedah produksi lokal dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen. Ke depannya, Forsta akan melengkapi varian produk elektromedis maupun varian dialyzer untuk mendukung ketahanan kesehatan nasional.

Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif