Esposin, SOLO--Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berkomitmen terus melayani masyarakat dengan beragam fasilitas unggulan yang dihadirkan. Memasuki usia delapan tahun, RS UNS Solo juga bertekad untuk menghasilkan dokter umum maupun dokter spesialis yang berkualitas.
Plt Direktur RS UNS Solo, Prof. Reviono, mengaku selama delapan tahun ini cukup merasakan perkembangan RS UNS Solo. Karena, RS UNS Solo telah didesain untuk menjadi tempat belajar.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Khususnya untuk Fakultas Kedokteran (FK) dalam mendidik dokter umum maupun dokter spesialis. Hal ini penting di tengah isu nasional yaitu kondisi kekurangan dokter umum ataupun dokter spesialis.
"Dan dengan keberadaan rumah sakit pendidikan ini, memang rumah sakit yang dimiliki oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memang untuk pendidikan," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara seremoni hari ulang tahun (HUT) ke-8 RS UNS bertajuk Delapan Tahun Bersinergi Tiada Henti Dalam Melayani, di RS UNS Solo, Jumat (9/8/2024).
Pihaknya mengapresiasi kepada seluruh pihak terkait yang mendukung kemajuan RS UNS Solo. Dukungan dari stakholders terkait dan masyarakat umum menjadi semangat untuk memaksimalkan dalam rangka melayani kesehatan masyarakat.
"Dan juga untuk menghasilkan dokter umum dan dokter spesialis, agar tujuan negara, menyejahterakan kehidupan bangsa itu bisa tercapai," terangnya.
Reviono menjelaskan RS UNS Solo bakal genap berusia delapan tahun pada 10 Agustus 2024. Beragam perayaan disiapkan mulai dari lomba internal, hingga layanan edukasi serta konsultasi kesehatan gratis untuk masyarakat.
Rektor UNS Solo, Prof. Hartono, menyebut meskipun RS UNS baru berusia 8 tahun, tetapi perjalanan ide dan pemikiran pendirian RS ini cukup panjang.
Eks Direktur RS UNS ini berkisah ide pendirian RS sudah muncul sejak Prof. Muchammad Syamsulhadi menjabat Rektor UNS. Selanjutnya, ide ini dieksekusi Prof. Ravik Karsidi selaku Rektor UNS Solo pada 2010 lalu, dengan posisi Direktur RS UNS kala itu dijabat oleh Dekan FK UNS Solo, Prof. Zainal Arifin Adnan.
"Maka 2014 proses pembangunan dimulai, kemudian 2016 RS ini berdiri dan mulai beroperasional, di mana direktur yang pertama adalah Prof. Zainal Arifin Adnan. Di situlah kerja keras, kerja tuntas mengantarkan rumah sakit ini beroperasional, sehingga di 2019, sudah terakreditasi paripurna bintang 5," paparnya.
Selanjutnya pada 2020, di era Rektor UNS Solo, Prof. Jamal Wiwoho, kemudian dilakukan akselerasi yang bersamaan dengan adanya pandemi Covid-19.
Waktu itu, menurut Hartono perjalanan layanan kesehatan tidak mudah. Namun dengan dukungan semua pihak, RS UNS Solo mampu survive dan berkembang hingga kini. Banyak capaian yang sudah dihasilkan, serta disokong dengan sarana dan prasarana yang lengkap.