by BC - Espos.id Bisnis - Jumat, 29 Oktober 2021 - 17:57 WIB
Esposin, JAKARTA -- PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) hari ini melaporkan kinerja keuangannya untuk periode kuartal ketiga tahun 2021, dengan ringkasan perbandingan sebagai berikut:
*dalam miliar Rupiah kecuali volume penjualan |
9 bulan s.d 30 Sep 2021 Advertisement
(Tidak diaudit) |
9 bulan s.d 30 Sep 2020 (Diaudit) Advertisement
|
Volume Penjualan Semen dan Terak (termasuk ekspor dalam juta ton) |
9.832 |
8.705 |
Pendapatan Advertisement
|
8.079 |
7.335 |
Laba Kotor |
2.066 |
2.051 |
EBITDA |
1.649 |
1.592 Advertisement
|
Laba Sebelum Bunga dan Pajak Penghasilan |
1.022 |
965 |
Laba/Rugi Periode Berjalan |
459 |
438 Advertisement
|
Hingga akhir September 2021, konsumsi semen domestik tercatat meningkat sebesar 5,51% dan ekspor sebesar 35,49% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: Catatkan Kinerja Positif, PT SBI Terus Beradaptasi Dengan Pandemi
Melalui sinergi dengan SIG, SBI mencatat peningkatan total volume penjualan semen dan terak sebesar 12,95% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, secara umum peta industri semen nasional masih tergolong berat. Belum lepas dari pandemi Covid-19 dan market overcapacity, industri semen kini juga terdampak kenaikan harga batu bara yang melonjak tinggi akibat krisis energi global.
"Tak hanya semen, tapi industri pengguna batu bara lainnya seperti tekstil dan kertas pun kini sangat mengkhawatirkan pasokan dan kenaikan harga batu bara. Melalui sinergi dengan SIG, kami berusaha tetap memenuhi kebutuhan pelanggan untuk perumahan dan proyek-proyek konstruksi baik swasta maupun pemerintah,” ujar Aulia Mulki Oemar, Direktur Utama SBI.
Baca juga: SBI Bisa Mengolah Sampah Rumah Jadi Bahan Bakar Alternatif, Ini Rahasianya
Sebagai informasi, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk adalah sebuah perseroan terbuka yang mayoritas sahamnya (83,52%) dimiliki dan dikelola oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) – bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG. Perseroan menjalankan usaha yang terintegrasi dari semen, beton siap pakai, agregat dan layanan pengelolaan limbah yang mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh), dengan total kapasitas 14,8 juta ton semen per tahun, dan mempekerjakan lebih dari 2.000 orang.