bisnis
Langganan

Pemeriksaan Genomics, Langkah Preventif Tekan Risiko Penyakit Tidak Menular - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Galih Aprilia Wibowo  - Espos.id Bisnis  -  Sabtu, 6 Juli 2024 - 16:23 WIB

ESPOS.ID - Branch Manager Prodia Solo, Ida Yosefa, memberikan sambutan dalam seminar bertajuk “Unlocking the Code: Genomic Insight for Clinicians” di Solo Paragon Hotel and Recidences, pada Sabtu (6/7/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Esposin, SOLO-- PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) kembali menggelar seminar dokter sepanjang 2024 dalam rangka mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2020-2024.

Edukasi ini merupakan upaya dalam meningkatkan pengendalian pada kelompok penyakit tidak menular (PTM). Terutama untuk sindrom metabolik seperti diabetes, penyakit jantung, darah tinggi, dan gangguan syaraf.

Advertisement

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumpulkan data kematian sejak 1 Januari 2017 hingga 2020/2022, dari data tersebut ditemukan terdapat jumlah kematian sebanyak 8,07 juta kasus dengan penyebab terbanyak berasal dari PTM dengan total 7,03 juta kasus.

Didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan perkembangan PTM yang kian mengkhawatirkan di Indonesia.

Selain peningkatan angka PTM, pergeseran pola pengidap juga semakin meluas kepada kelompok usia produktif. Pergerakan ini tentunya dapat menjadi ancaman bagi sumber daya manusia dan perekonomian Indonesia pada tahun-tahun mendatang.

Advertisement

PTM umumnya terjadi dikarenakan faktor genetik dan gaya hidup tidak sehat. Jika risiko dari PTM diketahui lebih dini maka angka pengidap dan kematian dapat dikendalikan, biaya pengobatan menjadi lebih ringan, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Langkah preventif dapat diupayakan melalui pemeriksaan genomik yang berguna untuk memberikan informasi mengenai risiko penyakit seseorang berdasarkan profil genomik.

Permasalahan tersebut melandasi Prodia untuk menginisiasi seminar bersama klinisi bertajuk “Unlocking the Code: Genomic Insight for Clinicians” di 12 kota besar. Seminar tersebut dihadiri lebih dari 100 dokter.

Kota Solo menjadi kota keenam rangkaian seminar dokter Prodia yang diselenggarakan di Solo Paragon Hotel and Recidences, pada Sabtu (6/7/2024).

Advertisement

Seminar tersebut menghadirkan Dr. dr. Valentinus Besin, Sp. N.,dr. Ayu Kusuma Dewi, M. Si, Sp. GK, AIFO-K., dan Product Specialist Prodia, Matthew Justyn, S.Si, M.Farm, sebagai narasumber.

Valentinus menjelaskan PTM ini menjadi penyakit kompleks yang salah satunya dikarenakan adanya variasi nukleotida basa tunggal. Pemeriksaan variasi gen yang ada saat ini mengambil data dari genome wide association study (GWAS).

"Namun alangkah baiknya untuk orang Indonesia menggunakan data dari Asia atau Indonesia karena analisa varian ini akan dipengaruhi pada populasi gen yang diambil. Hasil identifikasi adanya variasi genetik dalam lingkup genomik ini akan muncul dalam bentuk Score Risiko Genomic," kata dia.

Valentinus mengungkapkan penyakit akibat adanya variasi gen memang tidak selalu akan terjadi, faktor lingkungan, habit, diet dan lifestyle akan banyak berpengaruh.

Advertisement

Pentingnya pemeriksaan ini adalah karena dapat mengatur pola hidup agar penyakit tidak terjadi, terutama yang berisiko tinggi untuk menderita penyakit tertentu.

Dia menambahkan pada saat ini pengetahuan terhadap pemeriksaan genomik masih terbilang minim diketahui oleh masyarakat. Padahal, dalam pengaplikasiannya, pemeriksan genomik membuka paradigma baru dalam menciptakan preventive medicine.

Narasumber lainnya, Ayu menyampaikan salah satu cara menangani penyakit kompleks seperti metabolik sindrom yang angka kejadiannya semakin meningkat ini adalah dengan memanajemen faktor dari makanan, faktor lifestyle dan environment dan faktor biologi lain.

Sebagai dokter ahli gizi klinik, dia menyarankan pentingnya melakukan pemeriksaan nutrigenomik untuk membantu mengatur faktor-faktor tersebut berdasarkan gen-gen yang ada pada tiap orang yang berbeda-beda.

Advertisement

Lebih lanjut Product Specialist Prodia, Matthew Justyn menerangkan manfaat dari pemeriksaan genomik.

Menurutnya pemeriksaan genomik ditujukan untuk menilai risiko seseorang terhadap beberapa penyakit. Misalnya CArisk yang memberikan informasi mengenai risiko terhadap beberapa jenis penyakit kanker dan DIArisk untuk melihat risiko seseorang terhadap diabetes.

Jika diketahui sebelum gejala terjadi, maka dapat dilakukan pencegahan yang lebih optimal serta pengobatan dipersonalisasi berdasarkan karakteristik individu pasien termasuk profil genetik, lingkungan, dan gaya hidup.

"Pemeriksaan genomik cukup dilakukan satu kali seumur hidup dan dapat dilakukan oleh individu berusia lebih dari 18 tahun. Hasil dari pemeriksaan genomik nantinya dapat dijadikan sebagai manual book bagi seseorang untuk lebih mengetahui risiko penyakit dan langkah mitigasinya," ujar Matthew.

Dia berharap lebih banyak klinisi yang mendapatkan informasi mendalam mengenai pemeriksaan genomik dan secara jangka panjang dapat menekan peningkatan kasus PTM.

Selain seminar nasional dokter ini, pihaknya juga berinovasi menghadirkan aplikasi Prodia for Doctor. Aplikasi ini  bertujuan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi dokter untuk menunjang layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien.

Advertisement

Yaitu, lanjutnya, dengan menawarkan kemudahan bagi dokter dalam membuat rujukan pemeriksaan kesehatan ke Prodia. Dengan memberikan konsultasi kepada pasien, memantau riwayat hasil pemeriksaan kesehatan pasien, hingga menjadi wadah para dokter mendapatkan informasi mengenai diagnostik.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif