bisnis
Langganan

Penyaluran Kredit Bank BTPN Naik 24% Pascaakuisisi 2 Leasing - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Galih Aprilia Wibowo  - Espos.id Bisnis  -  Jumat, 3 Mei 2024 - 16:55 WIB

ESPOS.ID - Logo Bank BTPN. (btpn.com)

Esposin, SOLO--PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencatat peningkatan total penyaluran kredit sebesar 24% year-on-year (yoy) menjadi Rp186,56 triliun pada akhir Maret 2024 dari Rp149,90 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan kredit termasuk pembiayaan dari PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF) — OTO Group, seiring dengan selesainya aksi korporasi Bank BTPN pada akhir Maret 2024 mengakuisisi dua perusahaan pembiayaan tersebut.

Advertisement

Direktur Utama Bank BTPN, Henoch Munandar, menjelaskan secara organik pihaknya membukukan peningkatan penyaluran kredit di luar OTO Group sebesar 8,5% yoy. Peningkatan ini terutama didorong oleh segmen korporasi dan komersial (9%), segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (18%), diikuti segmen Jenius (154%) serta segmen joint finance (607%).

Lebih lanjut dia menguraikan aset Bank BTPN juga tumbuh sebesar 18% yoy, dari Rp204,00 triliun menjadi Rp239,84 triliun pada akhir Maret 2024.

Advertisement

Lebih lanjut dia menguraikan aset Bank BTPN juga tumbuh sebesar 18% yoy, dari Rp204,00 triliun menjadi Rp239,84 triliun pada akhir Maret 2024.

“Bank BTPN akan terus berupaya untuk tidak hanya tumbuh secara finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan publik yang relevan untuk masyarakat dan nasabah kami,” terang Henoch dalam siaran pers yang diterima Esposin, Jumat (3/5/2024).

Selain peningkatan kredit, Henoch mengaku berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik. Rasio gross non-performing loan (NPL) Bank BTPN berada di level 1,83% per akhir Maret 2024, lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,4% pada akhir Februari 2024.

Advertisement

Kenaikan pendapatan bunga bersih yang dikontribusikan oleh pendapatan bunga dari kredit mendorong kenaikan pendapatan operasional (konsolidasi) sebesar 1% yoy, serta net interest margin (NIM) yang terjaga di level 6,02%.

Lebih lanjut Henoch menjelaskan saldo current account & saving account (CASA) Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 25% yoy dari Rp39,57 triliun menjadi Rp49,27 triliun pada akhir Maret 2024. Rasio CASA juga mengalami peningkatan dari 34,0% menjadi 41,0%.

Tetapi, total deposito mengalami penurunan sebesar 8% yoy menjadi Rp71,00 triliun. Dengan demikian total dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN meningkat sebesar 3% yoy dari Rp116,37 triliun pada akhir Maret 2023 menjadi Rp120,27 triliun akhir Maret 2024.

Advertisement

Pihaknya mengaku dapat menjaga rasio likuiditas dan pendanaan di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 233,6% dan net stable funding ratio (NSFR) 115,7% per 31 Maret 2024. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang kuat di angka 27,8%.

"Laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp544 miliar pada akhir Maret 2024, lebih rendah 32% yoy," kata dia.

Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan biaya sejalan dengan pertumbuhan volume usaha dan inisiatif-inisiatif yang sedang dikerjakan oleh Bank BTPN.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif