bisnis
Langganan

Ikuti CAEXPO 2024, Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia–Tiongkok Meningkat

by Brand Content  - Espos.id Bisnis  -  Kamis, 3 Oktober 2024 - 16:09 WIB

ESPOS.ID - Paviliun Komoditi menampilkan beragam produk unggulan dari 51 peserta binaan kementerian/lembaga dan BUMN pada Pameran The 21st China ASEAN Expo (CAEXPO) 2024 di Nanning International Convention Exhibition Center (NICEC) Nanning Guangxi, Tiongkok, September lalu. (kemendag.go.id)

I

Esposin, JAKARTA–Indonesia berpartisipasi pada pameran tahunan China–ASEAN Expo (CAEXPO) ke-21 yang digelar di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Nanning, Tiongkok, pada 24—28 September 2024. Sedangkan pameran daring dilaksanakan 24 September-31 Desember 2024 melalui platform CAEXPO.

Pada CAEXPO di Tiongkok ini, Indonesia tampil pada tiga area pameran, yaitu Paviliun Nasional, Paviliun Komoditi, dan ASEAN High Tech Gallery. Tahun ini, CAEXPO mencatatkan partisipasi Uni Emirat Arab (UAE) sebagai peserta non-ASEAN.

Advertisement

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati menanggapi positif keikutsertaan Indonesia dalam CAEXPO ke-21. Ia mengatakan Kemendag optimistis perdagangan dan investasi Indonesia–Tiongkok akan semakin meningkat.

"Pameran ini merupakan forum strategis untuk mempromosikan perdagangan dan investasi, baik bagi Indonesia maupun negara-negara ASEAN lainnya. Melalui kehadiran di CAEXPO 2024, kami optimistis bahwa kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Tiongkok akan
semakin meningkat,” ujar Mardyana seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (3/10/2024).

Advertisement

"Pameran ini merupakan forum strategis untuk mempromosikan perdagangan dan investasi, baik bagi Indonesia maupun negara-negara ASEAN lainnya. Melalui kehadiran di CAEXPO 2024, kami optimistis bahwa kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Tiongkok akan
semakin meningkat,” ujar Mardyana seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (3/10/2024).

Mardyana menambahkan tahun ini untuk kali pertama pameran dilaksanakan selama lima hari. Sebelumnya, CAEXPO paling lama diadakan selama empat hari sejak awal digelar pada 2004. Istimewanya lagi tahun ini, CAEXPO mencatatkan partisipasi Uni Emirat Arab (UAE) sebagai peserta non-ASEAN.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Mardyana Listyowati, menghadiri Pembukaan Pameran The 21st China ASEAN Expo (CAEXPO) 2024 di Nanning International Convention Exhibition Center (NICEC) Nanning Guangxi, Tiongkok, Selasa (24/9/2024). (kemendag.go.id)

 

Advertisement

Pada hari yang sama, Dirjen PEN membuka Paviliun Komoditi didampingi Konjen RI di Guangzhou, Ben Perkasa Drajat; Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid; perwakilan Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Guangxi; dan Presiden Direktur PT Maspion Group.

Paviliun Komoditi yang berlokasi di Hall D4 menampilkan beragam produk unggulan dari 51 peserta binaan kementerian/lembaga dan BUMN.

Dirjen Mardyana juga meresmikan Paviliun Nasional yang diampu Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk mempromosikan produk sawit dalam rangka meningkatkan citra positif minyak sawit Indonesia di pasar RRT.

Advertisement

Sebagai rangkaian Pembukaan CAEXPO, berlangsung pula pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Provinsi Guangxi. Pertemuan ini bertujuan untuk mendorong investasi dari Provinsi Guangxi, terutama di bidang transportasi modern dan energi terbarukan.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag Miftah Farid mengungkapkan CAEXPO ke-21 ini akan memperluas partisipasi Indonesia di berbagai sektor.

Beberapa sektor yang ditampilkan dalam pameran CAEXPO dapat mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke pasar ASEAN dan Tiongkok. 

Advertisement

“CAEXPO menyediakan kesempatan penting bagi UKM Indonesia untuk terhubung dengan pasar Tiongkok. Hal ini dapat mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke Tiongkok,” tutur Miftah.

CAEXPO merupakan hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi ke-7 China–ASEAN Free Trade Area (CAFTA) 2003. Pameran ini bertujuan mempromosikan perdagangan barang, kerja sama investasi, transfer teknologi, perdagangan jasa, hubungan industri, serta kerja sama subregional ASEAN dan Tiongkok.

Sebagai anggota ASEAN, Indonesia rutin berpartisipasi pada pameran ini setiap tahunnya.

Pada pameran tahun ini, Indonesia menampilkan Paviliun Komoditas seluas 2.160 meter persegi yang menampilkan berbagai produk potensial Indonesia, di antaranya makanan dan minuman, fesyen dan aksesori, furnitur dan dekorasi rumah, serta produk kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan Paviliun Nasional (City of Charm) seluas 160 meter persegi menampilkan potensi besar dari salah satu komoditas utama Indonesia, yaitu minyak sawit, yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Mardyana menambahkan Paviliun Nasional menampilkan potensi dan manfaat minyak sawit, upaya keberlanjutan, dan kontribusinya pada perekonomian nasional.

“Sebagai bagian dari promosi potensi dan keberlanjutan industri minyak sawit Indonesia, tahun ini Paviliun Nasional menampilkan potensi dan manfaat minyak sawit dari BPDPKS. Selain memperkenalkan berbagai produk turunan minyak sawit yang bernilai tinggi, kami juga akan
menyoroti upaya keberlanjutan dalam sektor ini serta kontribusi minyak sawit terhadap perekonomian nasional,” jelas Mardyana.

Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Dalam lima tahun terakhir (2019—2023), perdagangan kedua negara menunjukan tren positif sebesar 19,12 persen dengan total perdagangan tahun 2023 sebesar USD 127,81 miliar.

Total perdagangan dalam periode tersebut terdiri atas total ekspor Indonesia ke Tiongkok sebesar USD 64,93 miliar dan total impor Indonesia
dari Tiongkok sebesar USD 62,88 miliar. Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus sebesar USD 2,05 miliar.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif