bisnis
Langganan

Indonesia Punya Startup Terbanyak se-Asia Tenggara, Ini Upaya Pengembangannya

by Galih Aprilia Wibowo  - Espos.id Bisnis  -  Selasa, 24 September 2024 - 21:21 WIB

ESPOS.ID - Asisten Deputi Kemenkop UKM, Christina Agustin, memberikan keterangan di sela-sela demo day pengembangan kapasitas startup yang digelar Sebelas Maret Startup Academy (Semesta) dan Kemenkop UKM, di Grand Hap Hotel Solo, Selasa (24/9/2024). (Solopos/Galih Aprilia Wibowo)

Esposin, SOLO — Indonesia menjadi peringkat pertama negara dengan jumlah startup atau usaha rintisan terbanyak di Asia Tenggara. Dengan total 2.600 startup juga membawa Indonesia menempati peringkat keenam dunia sebagai negara terbanyak yang memiliki usaha rintisan.

Hal ini diungkapkan Asisten Deputi Kemenkop UKM, Christina Agustin, di sela-sela acara demo day dalam rangka pengembangan kapasitas startup yang digelar Sebelas Maret Startup Academy (Semesta) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), di Grand Hap Hotel Solo, Selasa (24/9/2024).

Advertisement

“Yang kami fasilitasi atau binaan Kemenkop UKM, lebih kurang per hari ini sekitar 555 startup, dari 2021 hingga 2024,” kata dia. 

Untuk menjaga keberlanjutan usaha rintisan, pihaknya membentuk networking atau jejaring dengan beberapa negara, seperti Jepang, Belanda, Australia, dan lainnya. 

Advertisement

Dengan kolaborasi ini, menurutnya bisa menghubungkan startup lokal dengan jejaring global untuk mengembangkan kualitas mereka.

Lebih lanjut, Christina menjelaskan ada beberapa hambatan yang sering dihadapi startup pada awal merintis usaha. Dia menyebut perlu ada inovasi yang kreatif agar usaha tersebut sustain.

Advertisement

“Kami juga mendorong teman-teman untuk memiliki visi ke depan, harus melek dunia luar,” paparnya.

Christina menuturkan berdasarkan PP No. 7/2021, Kemenkop UKM memiliki kewenangan atau berperan sebagai leading sector dalam pengembangan lembaga inkubator.

Pihaknya diberikan amanah untuk menjalankan inkubasi berkolaborasi dengan lembaga inkubator baik dari perguruan tinggi maupun swasta.

Christina menjelaskan program ini bertujuan meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha rintisan. Selain itu, program ini menjadi wadah untuk memperluas jejaring pelaku usaha rintisan lokal.

Hal ini juga diharapkan juga mendorong perekonomian dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

Ketua Pelaksana Program Semesta x Kemenkop UKM 2024, Khresna Bayu Sangka, menambahkan fasilitas ataupun pendampingan juga menjadi salah satu faktor keberlangsungan usaha rintisan.

Menurutnya, perlu ada fasilitator atau wadah yang tepat agar ide kreatif usaha rintisan bisa berkembang.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif