bisnis
Langganan

OJK: Jangan Terbuai Tawaran Investasi dengan Imbal Hasil Besar Tanpa Risiko!

by Galih Aprilia Wibowo  - Espos.id Bisnis  -  Senin, 23 September 2024 - 22:34 WIB

ESPOS.ID - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Eko Hariyanto memberikan sambutan dalam acara peluncuran program pusat informasi keuangan terpadu desa/kelurahan (PIKD) Kota Solo, di Balai Tawangarum Kompleks Balai Kota Solo, pada Senin (23/9/2024). (Solopos/Galih Aprilia Wibowo)

Esposin, SOLO—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat tidak tergiur tawaran-tawaran investasi dengan imbal hasil yang besar. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas keuangan. 

Hal ini diungkapkan oleh Kepala OJK Solo, Eko Hariyanto, dalam acara peluncuran program pusat informasi keuangan terpadu desa/kelurahan (PIKD) Kota Solo, di Balai Tawangarum Kompleks Balai Kota Solo, Senin (24/9/2024).

Advertisement

“Sebagaimana yang kita ketahui saat ini banyak tawaran-tawaran yang menggunakan atau penawaran imbalan hasil yang besar. Namun berujung pada penipuan yang menimbulkan kerugian,” kata Eko.

Oleh sebab itu, masyarakat perlu menjadi masyarakat yang cerdas dalam berinvestasi. Menurut Eko, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi, yaitu legal dan logis atau 2L.

Advertisement

Oleh sebab itu, masyarakat perlu menjadi masyarakat yang cerdas dalam berinvestasi. Menurut Eko, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi, yaitu legal dan logis atau 2L.

“Artinya perlu diperhatikan legalitas perusahaan yang menawarkan investasi. Logis artinya gimana hasil yang diberikan, jangan terbuai dengan penawaran investasi yang tinggi tanpa risiko, jadi harus tetap memperhatikan, high return high risk,” papar Eko.

Lebih lanjut, Eko mengimbau masyarakat untuk menghindari dan mencegah praktik judi online. Dia mengajak masyarakat Kota Bengawan untuk berkontribusi membantu pemerintah untuk memberantas judi online.

Advertisement

Banyak orang yang tergoda untuk bertaruh dengan nominal yang besar dan berakhir kehilangan saldo tabungan dan terjerat utang. Hal ini, menurut Eko juga berdampak terhadap kesehatan mental, berupa tekanan emosional yang tinggi atau stres karena kekalahan. 

Maka, melalui kegiatan edukasi yang dilakukan OJK mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk layanan jasa keuangan. Untuk mencegah aktivitas keuangan ilegal serta terhindar dari aktivitas pembiayaan merugikan.

Kali ini, OJK Solo bersama pemerintah setempat meluncurkan program pusat informasi keuangan terpadu desa/kelurahan (PIKD) Kota Solo.

Advertisement

OJK Solo juga memberikan edukasi keuangan kepada perangkat daerah dan anggota pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK). Acara tersebut turut dihadiri oleh perwakilan perbankan setempat.

Eko menjelaskan tingkat literasi dan inklusi keuangan pada 2023 tercatat sebesar 65,43% dan 75,02%. 

"Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk sektor jasa keuangan telah mendekati tingkat penggunaan di Indonesia," terang Eko.

Advertisement

Dalam rangka mewujudkan literasi keuangan yang lebih baik, masyarakat harus memahami betul manfaat dan risiko suatu produk keuangan.

Mengingat perlunya edukasi tersebut, maka PIKD menjadi salah satu cara yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat umum.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif