bisnis
Langganan

Pengembang di Jateng-DIY Tunggu Realisasi Tambahan Kouta Rumah Subsidi

by Galih Aprilia Wibowo  - Espos.id Bisnis  -  Sabtu, 28 September 2024 - 12:59 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi rumah subsidi. (Freepik)

Esposin, SOLO--Kalangan pengembang masih menunggu realisasi penambahan kuota rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

Diketahui, pemerintah berencana menambah kuota FLPP sebanyak 34.000 unit pada 1 September 2024.

Advertisement

Penambahan kuota ini merespons berkurangnya kuota rumah subsidi yang telah ditetapkan sebelumnya sebanyak 166.00 unit. Padahal tahun sebelumnya jatah kuota FLPP sebanyak 220.000 unit.

Sekretaris Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Jawa Tengah (Jateng), Eko Rahardjo, mengaku kalangan pengembang memang mendapatkan informasi adanya penambahan kuota rumah subsidi sebanyak 34.000 unit.

Advertisement

Sekretaris Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Jawa Tengah (Jateng), Eko Rahardjo, mengaku kalangan pengembang memang mendapatkan informasi adanya penambahan kuota rumah subsidi sebanyak 34.000 unit.

Penambahan ini telah disetujui oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), akan tetapi hingga 26 September 2024 pihaknya belum bisa melakukan akad di seluruh bank penyalur FLPP.

Menurut Eko, hal ini disebabkan belum adanya petunjuk pelaksanaan (juklak) dari kantor pusat. Dia menuturkan kabar terbaru rencana penambahan kouta FLPP akan terealisasi pada awal pekan Oktober 2024.

Advertisement

Eko menilai jika penambahan kuota FLPP belum juga terealisasi tentu akan menambah kesulitan bagi para pengembang.

Di sisi lain, menurutnya, dengan tambahan kuota sebanyak 34.000 unit saja, belum tentu mencukupi kebutuhan di Jateng.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Soloraya, Samari menyebut habisnya kuota FLPP saat ini sangat berdampak pada sisi suplai.

Advertisement

Menurut Samari, banyak konsumen MBR yang tidak bisa bisa melakukan akad FLPP.

"Penambahan kuota FLPP dijanjikan awal Oktober ini, sebanyak 34.000 unit," ujar Samari, pada Sabtu.

Sebelumnya, Ketua DPD Apersi Jateng–DIY, Slamet Santoso, menguraikan permintaan untuk rumah subsidi dari tahun ke tahun semakin meningkat

Advertisement

"Kalau permasalahan kuota ini tidak diatasi maka akan banyak pengembang yang bermasalah terutama cash flow karena tidak ada pemasukan dari bulan September sampai dengan bulan Desember 2024 bahkan mungkin sampai dengan bulan Januari tahun 2025," tambahnya.

"Perlu saya sampaikan bahwa sebagaian besar pengembang perumahan yang tergabung dalam Apersi Jateng-DIY menggunakan pembiayaan perbankan, sehingga berkurangnya kuota rumah subsidi akan mengakibatkan semakin banyak pengembang yang gagal bayar [NPL] dan pada akhirnya akan gulung tikar," kata dia.

Menurutnya pembangunan perumahan merupakan sektor padat karya, demikian juga program pembiayaan FLPP ini mempunyai multiplier effect yang cukup signifikan.

"Apabila di tahun ini tidak ada penambahan kuota maka saya yakin akan berdampak penurunan pada sektor lain yang merupakan sektor ikutan perumahan bagi MBR," urainya.


Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Kata Kunci : Rumah Bersubsidi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif