bisnis
Langganan

IHSG Ditutup Melemah Meski Mayoritas Bursa Asia Menguat

by Newswire  - Espos.id Bisnis  -  Senin, 30 September 2024 - 16:57 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi bursa saham

 

Esposin, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (30/9/2024) sore ditutup melemah meski mayoritas bursa saham kawasan Asia menguat. IHSG ditutup melemah 168,98 poin atau 2,20% ke posisi 7.527,93. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 21,01 poin atau 2,19% ke posisi 938,92.

Advertisement

“Bursa regional Asia bergerak mixed [variatif], pelaku pasar tampaknya mencermati sentimen pasar keuangan," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia dalam rilis kajiannya.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat dengan sektor transportasi & logistik paling tinggi yaitu 0,78%, diikuti sektor barang baku yang naik sebesar 0,29%. Sedangkan sembilan sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 1,74%, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor barang infrastruktur yang masing-masing minus 1,71% dan minus 1,49%.

Advertisement

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KIOS, PKPK, BOBA, BRMS, dan PYFA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PMMP, MLPL, TOBA, BREN dan LABA. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.365.560 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 24,38 miliar lembar saham senilai Rp17,09 triliun. Sebanyak 202 saham naik, 383 saham menurun, dan 216 tidak bergerak nilainya.

Sedangkan kondisi bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 1.910,00 poin atau 4,80% ke 37.919,60, indeks Hang Seng menguat 501,37 poin atau 2,43% ke 21.133,67, indeks Shanghai menguat 248,96 poin atau 8,06% ke 3.336,50, dan Indeks Straits Times menguat 11,92 poin atau 0,33% ke 3.585,29.

Advertisement

Dari Jepang, pelaku pasar menantikan arah kebijakan dari perdana menteri baru. Mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba meraih kemenangan dalam pemilihan Ketua Partai Demokrat Liberal pada Jumat lalu dan akan menggantikan Fumio Kishida sebagai Perdana Menteri Jepang.

Pelaku pasar menantikan arah dan pandangan dari perdana menteri baru tersebut. Sebelumnya Shigeru Ishiba bersikap kritis terhadap kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ). Ishiba juga pernah menyampaikan bahwa kebijakan harus tetap akomodatif karena kondisi ekonomi saat ini.

Dalam perkembangan lain, Bank Sentral China (PBoC) kembali memberikan stimulus tambahan dengan menginstruksikan bank-bank komersial untuk menurunkan suku bunga pada semua kredit perumahan yang ada dan ini bertujuan untuk meringankan beban keuangan rumah tangga di tengah-tengah perlambatan ekonomi.

Dari dalam negeri, pasar tampaknya masih terbebani oleh stimulus agresif dari China, sehingga menekan pasar keuangan dalam negeri. Aksi stimulus China secara jangka pendek tentunya memberikan daya tarik investor asing untuk berinvestasi ke China sehingga ini akan terjadi capital outflow.

Berdasarkan catatan dari Bank Indonesia (BI) untuk periode 23-26 September 2024 aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik mencapai Rp9,73 triliun. BI mengungkapkan nilai tersebut terdiri dari aliran modal asing keluar bersih di pasar saham Rp2,88 triliun, Surat Berharga Negara (SBN) Rp1,30 triliun, dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp5,55 triliun. Sehingga ini akan memberikan dampak premi risiko investasi mengalami kenaikan.

Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif