bisnis
Langganan

Jelang Rilis Data Inflasi, IHSG Dibuka Melemah

by Newswire  - Espos.id Bisnis  -  Senin, 30 September 2024 - 09:57 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi investasi saham. (Freepik.com).

Esposin, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (30/9/2024) diperkirakan bergerak variatif menjelang rilis data inflasi dan manufaktur (PMI) Indonesia pada pekan ini.

IHSG dibuka melemah 24,73 poin atau 0,32 persen ke posisi 7,672,18. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,75 poin atau 0,39 persen ke posisi 956,18.

Advertisement

"Pasar keuangan Indonesia diperkirakan akan mengalami pergerakan yang fluktuatif sepanjang pekan ini merespon kembali panasnya tensi geopolitik di Timur Tengah, serta rilis data ekonomi dari dalam serta luar negeri," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Dari dalam negeri, performa pasar saham Indonesia kalah jauh dibandingkan dengan indeks saham Vietnam, India, Korea Selatan, dan Hong Kong. Penyebab terjadinya fluktuasi IHSG selama sepekan kemarin adalah ramai rilis kabar genting dari Amerika Serikat (AS) dan China.

Advertisement

Dari dalam negeri, performa pasar saham Indonesia kalah jauh dibandingkan dengan indeks saham Vietnam, India, Korea Selatan, dan Hong Kong. Penyebab terjadinya fluktuasi IHSG selama sepekan kemarin adalah ramai rilis kabar genting dari Amerika Serikat (AS) dan China.

Sehingga, investor cenderung mengalihkan modal dari negara-negara berkembang, yang berujung terhadap pelemahan rupiah dan IHSG.

Pada pekan ini akan ada rilis dua data ekonomi penting Indonesia yakni Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Manufaktur (PMI), yang mana indeks PMI Indonesia diperkirakan berada di 49,5 di September 2024, naik terbatas dari 48 9 di Agustus 2024.

Advertisement

Indeks PCE meningkat 2,2 persen dalam laju tahunan, atau di bawah perkiraan 2,3 persen, yang memungkinkan biaya pinjaman terus turun, dan akan mengurangi tekanan pada neraca perusahaan dan rumah tangga.

The Conference Board melaporkan penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) AS sebesar 6,9 poin menjadi 98,7, atau terbesar sejak Agustus 2021.

Melemahnya kepercayaan konsumen AS membuat pasar memperkirakan bahwa The Fed mungkin akan menurunkan suku bunga lebih lanjut.

Advertisement

Sementara itu, bursa saham AS Wall Street mencatat tiga pekan positif berturut-turut dengan Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencapai rekor baru pada perdagangan Jumat merespon data baru yang menunjukkan kemajuan dalam penurunan inflasi.

Indeks Dow Jones naik 137,89 poin atau 0,33 persen berakhir di 42.313,00. Sementara itu, indeks S&P 500 turun tipis 0,13 persen menjadi 5.738,17, dan Nasdaq Composite turun 0,39 persen ke 18.119,59.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 53,09 poin atau 0,14 persen ke level 38.978,69, indeks Hang Seng menguat 526,92 poin atau 2,64 ke 20,451,50, indeks Shanghai menguat 29,32 poin atay 0,98 persen ke level 3.030,27, dan indeks Straits Times melemah 19,68 poin atau 0,55 persen ke 3.562,54.

Advertisement

Pekan lalu, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (27/9/2024) sore ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 47,60 poin atau 0,61 persen ke posisi 7.696,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 10,60 poin atau 1,09 persen ke posisi 959,94.

"Bursa regional Asia bergerak variatif (mixed). Beragam sentimen memberikan dampak pada perdagangan pasar keuangan jelang akhir pekan ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Pelaku pasar tampaknya memiliki pandangan seiring dengan pernyataan Ketua The Fed dan dampak sentimen stimulus China, serta data ekonomi Jepang.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu INPS, PYFA, TOBA, AWAN dan DOID. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GULA, TRON, LABA, MAYA dan PMMP..

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Espos.id tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. 

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif