bisnis
Langganan

Isyarat Sikap Agresif The Fed Pengaruhi Pelemahan Rupiah

by Newswire  - Espos.id Bisnis  -  Selasa, 1 Oktober 2024 - 16:48 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi nilai tukar mata uang rupiah dan dollar AS.

 

Esposin, JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 66 poin atau 0,44% menjadi Rp15.206 per dollar Amerika Serikat (AS), Selasa (1/10/2024). Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa melemah ke level Rp15.210 per dollar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.144 per dollar AS.

Analis mata uang Lukman Leong menyatakan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) disebabkan pernyataan bernada agresif alias hawkish dari Ketua Bank Sentral AS atau The Fed, Jerome Powell. Pernyataan itu terkait rencana langkah ke depan dari The Fed.

Advertisement

Powell mengingatkan para investor agar tak berharap apabila The Fed ke depannya akan kembali memangkas suku bunga sebesar 50 basis points (bps). Ketua Bank Sentral AS tersebut mengindikasikan kemungkinan lebih besar adalah pemotongan 25 bps.

Selain itu, faktor lain pelemahan rupiah ialah terkait data inflasi Indonesia yang menunjukkan deflasi pada bulan September. Ini artinya telah terjadi deflasi lima bulan beruntun, sehingga menciptakan kekhawatiran terhadap permintaan yang lemah.

Advertisement

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi Indonesia September 2024 mencapai 1,84% secara tahunan (year on year/yoy). Namun, terjadi deflasi 0,12% secara bulanan (month to month/mtm) yang menyebabkan Indonesia mengalami deflasi lima bulan beruntun.

“Rupiah besok akan tergantung data manufaktur ISM [Institute for Supply Management] AS dan tenaga kerja JOLT [Job Openings and Labor Turnover Survey] yang akan dirilis nanti malam. Walaupun tanpa ada kejutan dari data nanti malam, besar kemungkinan dolar AS masih akan melanjutkan penguatan oleh faktor Powell tadi, serta eskalasi perang di Timteng [Timur Tengah] masih akan mendukung dollar AS. Namun, tentunya investor juga masih dalam euforia stimulus ekonomi China, sehingga walau rupiah melemah tetapi akan terbatas,” ungkap Lukman.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif