bisnis
Langganan

OJK Sebut Industri Jasa Keuangan Solo Terjaga Stabil pada Juli 2024

by Galih Aprilia Wibowo  - Espos.id Bisnis  -  Selasa, 1 Oktober 2024 - 15:52 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi jasa keuangan. (freepik)

Esposin, SOLO—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo menilai kondisi industri jasa keuangan (IJK) di wilayah Soloraya terjaga stabil dengan mencatatkan kinerja dan pertumbuhan positif pada periode Juli 2024.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan dengan profil risiko yang terjaga.

Advertisement

Kepala OJK Solo, Eko Hariyanto, menguraikan berdasarkan data kinerja sektor jasa keuangan di wilayah Soloraya posisi Juli 2024, stabilitas sektor perbankan tetap terjaga dan tumbuh secara tahunan atau year on year (yoy).

Dia menuturkan aset perbankan naik sebesar 3,55% menjadi Rp120,10 triliun dari sebelumnya Rp115,98 triliun. Kredit atau pembiayaan perbankan juga tumbuh sebesar 1,11% mengalami peningkatan sebesar Rp1,16 triliun. 

Selain itu, untuk dana pihak ketiga (DPK) tercatat mengalami peningkatan sebesar 5,26% menjadi Rp97,94 triliun.

Advertisement

Selanjutnya, likuiditas perbankan di wilayah Soloraya pada Juli 2024 masih terjaga dengan loan to deposit ratio (LDR) pada angka 108,23%. 

“Adapun penyaluran kredit perbankan berdasarkan sektor ekonomi didominasi oleh penyaluran kredit pada sektor industri pengolahan sebesar Rp28,13 triliun kemudian kredit untuk perdagangan besar dan eceran sebesar Rp27,27 triliun,” terang Eko dalam keterangan resmi, Senin (30/9/2024).

Berdasarkan jenis penggunaannya, penyaluran kredit terbesar dalam bentuk kredit modal kerja sebesar Rp60,01 triliun dan kredit terbesar berdasarkan jenis usaha adalah kredit untuk kategori bukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar Rp58,35 triliun.

“Berdasarkan data posisi Juli 2024, perkembangan jumlah investor pasar modal di wilayah Soloraya mengalami peningkatan secara ytd sebesar 46.330 SID [10,98 persen] dibandingkan Desember 2023, dari 422.071 SID menjadi 468.401 SID,” terang Eko.

Advertisement

Menurut Eko, tren positif tersebut juga terlihat secara yoy, jumlah SID mengalami peningkatan dari 396.006 SID pada Juli 2023.

Angka ini meningkat menjadi sebesar 468.401 SID pada posisi Juli 2024. SID dimaksud meliputi SID Saham, SID Reksadana, SID SBN, dan SID E-BAE.

Berdasarkan data Periskop OJK posisi Juli 2024, terdapat penurunan nilai transaksi saham di wilayah Keresidenan Surakarta sebesar Rp629,95 miliar (-24,20%), dari Rp2,60 triliun pada Desember 2023 menjadi Rp1,97 triliun pada Juli 2024. 

Sedangkan secara yoy nilai transaksi saham mengalami peningkatan sebesar Rp91,41 miliar (4,86%) jika dibandingkan dengan Juli 2023 sebesar Rp1,88 triliun.

Advertisement

“Secara akumulasi, pendapatan premi/kontribusi sektor asuransi konvensional di Soloraya pada triwulan I 2024 mengalami penurunan secara yoy sebesar Rp24,83 miliar [-5,86%] dari Rp423,49 miliar menjadi Rp398,66 miliar,” kata dia.

Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan premi asuransi jiwa sebesar Rp22,80 miliar (-8,08%) dari Rp282,22 miliar menjadi Rp259,43 miliar. Di sisi lain penurunan asuransi umum sebesar Rp2,03 miliar (-1,44%) dari Rp141,27 miliar menjadi Rp139,24 miliar.

Secara akumulasi, pendapatan klaim/manfaat sektor asuransi konvensional di Soloraya pada triwulan I 2024 mengalami penurunan secara yoy sebesar Rp7,03 miliar (-1,78%) dari Rp395,77 miliar menjadi Rp388,74 miliar. 

Penurunan disebabkan penurunan klaim asuransi jiwa sebesar Rp35,95 miliar (-10,03%) dari Rp358,23 miliar menjadi Rp322,29 miliar.

Advertisement

Namun demikian, asuransi umum mengalami peningkatan Rp28,92 miliar (77,05%) dari Rp37,54 miliar menjadi Rp66,46 miliar.

Secara akumulasi, pendapatan premi/kontribusi sektor asuransi syariah di Soloraya posisi September 2023 mengalami penurunan secara yoy sebesar Rp30,98 miliar (-28,04%) dari Rp110,49 miliar menjadi Rp79,52 miliar.

Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan premi asuransi jiwa syariah sebesar Rp29,31 miliar (-28,52%) dari Rp102,77 miliar menjadi Rp73,46 miliar dan penurunan asuransi umum syariah Rp1,67 miliar (-21,62%) dari Rp7,73 miliar menjadi Rp6,06 miliar.

“Secara akumulasi, pendapatan klaim/manfaat sektor asuransi syariah di Soloraya pada posisi September 2023 mengalami peningkatan secara yoy sebesar Rp707,86 juta [1,19 persen] dari Rp59,60 miliar menjadi Rp60,31 miliar,” tambah Eko.

Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan klaim/manfaat asuransi umum syariah sebesar Rp845,99 juta (23,73%) dari Rp3,57 miliar menjadi Rp4,41 miliar.

Namun demikian, klaim/manfaat asuransi jiwa syariah mengalami penurunan sebesar Rp138,13 juta juta (-0,25%) dari Rp56,04 miliar menjadi Rp55,90 miliar.

Advertisement

Berdasarkan data posisi Juli 2024, dana pensiun di wilayah Soloraya mengalami peningkatan aset secara yoy sebesar Rp16,30 miliar (2,94%), dari Rp553,55 miliar menjadi Rp569,85 miliar.

Begitu pula dengan aset netto mengalami peningkatan secara yoy sebesar Rp16,29 miliar (2,94%), dari Rp553,37 miliar menjadi Rp569,66 miliar. 

Peningkatan juga tercermin pada investasi dana pensiun yang meningkat secara yoy sebesar Rp6,95 (1,30%), dari Rp535,66 miliar menjadi Rp542,61 miliar.



Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif