by Galih Aprilia Wibowo - Espos.id Bisnis - Senin, 1 April 2024 - 19:59 WIB
Esposin, SOLO - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo mencatat Kota Solo mengalami infalsi sebesar 0,45% secara month to month (mtm) pada Maret 2024 yang turun dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada Februari 2024, Kota Solo tercatat mengalami inflasi sebesar 0,62%. Kepala BPS Kota Solo, Ratna Setyowati, menguraikan pada Maret 2024 juga terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 3,18% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,50.
"Tingkat inflasi year to date (ytd) Maret 2024 sebesar 0,96%," terang Ratna dalam jumpa pers di Kantor BPS Solo, pada Senin (1/4/2024).
Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 10,05%.
Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 10,05%.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang tmengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,86%. Perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Solo, pada Maret 2024 terjadi inflasi yoy sebesar 3,18%, atau terjadi kenaikan IHK dari 103,22 pada Maret 2023 menjadi 106,50 pada Maret 2024.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yoy, antara lain, telepon seluler, cabai rawit, bensin, sabun cair/cuci piring, angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, dan lainnya.
"Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi mtm, antara lain , daging ayam ras, telur ayam ras. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi mtm pada Maret 2024, antara lain, cabai merah, cabai rawit," tambah Ratna.
Ratna menilai beberapa program pengendalian harga pemerintah seperti Gerakan Pangan Murah dinilai berdampak dalam penurunan inflasi, tergantung dari komoditas yang dijual.
"Itu upaya pemerintah, berarti beberapa komoditas yang banyak dikonsumsi masyarakat benar-benar ditekan," tambah Ratna.
Telur dan daging ayam yang menjadi komoditas yang berkontribusi besar terhadap inflasi mtm, menurut Ratna hal ini biasa terjadi mengikuti pola Ramadan hingga Lebaran. Hal ini disebabkan karena permintaan masyarakat yang tinggi.
"Itu nanti pola setelah Ramadan akan berubah lagi," ujarnya.