bisnis
Langganan

Surplus Perdagangan RI selama 4 Tahun Capai US$157,21 Miliar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Newswire  - Espos.id Bisnis  -  Rabu, 15 Mei 2024 - 14:16 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi ekspor impor (Freepik)

Esposin, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus selama 4 tahun berturut-turut dengan nilai kumulatif sebesar US$157,21 miliar.

Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan surplus neraca perdagangan pada April 2024 sebesar US$3,56 miliar atau turun US$1,02 miliar secara bulanan. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus selama 48 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 atau 4 tahun beruntun.

Advertisement

"Akumulasi surplus selama 48 bulan hingga April 2024 mencapai US$157,21 miliar. Jika dipilah menurut komponen migas dan nonmigas selama 48 bulan terakhir, komponen migas mengalami defisit sebesar US$66,93 miliar dan nonmigas surplus US$224,15 miliar," ujar Pudji dalam jumpa pers Rilis Berita Statistik, di Jakarta, Rabu (15/5/2024) seperti dilansir Antaranews.

Pudji menyampaikan, surplus neraca perdagangan yang panjang ini juga pernah terjadi selama 152 bulan berturut-turut, yakni pada Juni 1995 sampai April 2008.

Advertisement

Pudji menyampaikan, surplus neraca perdagangan yang panjang ini juga pernah terjadi selama 152 bulan berturut-turut, yakni pada Juni 1995 sampai April 2008.

Surplus pada April 2024 ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu.

Surplus neraca perdagangan April 2024 ini, lebih ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas, yaitu US$5,17 miliar dengan komoditas penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati serta besi dan baja.

Advertisement

BPS juga mencatat, surplus neraca perdagangan Indonesia menurut negara mitra dagang pada April 2024 adalah India (US$1,46 miliar), Amerika Serikat (US$1,09 miliar), dan Filipina (US$0,70 miliar).

"Surplus terbesar dengan Indonesia didorong oleh bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan atau nabati dan logam mulia, perhiasan atau permata," kata Pudji.

Secara kumulatif hingga April 2024, surplus mencapai US$10,97 miliar atau mengalami penurunan US$5,08 miliar jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Jika dilihat secara kumulatif, neraca perdagangan nonmigas terbesar mengalami surplus sebesar US$17,68 miliar, sedangkan migas defisit US$6,72 miliar.

Advertisement

Lebih lanjut, migas dan nonmigas mengalami penurunan secara kumulatif hingga April 2024 masing-masing sebesar US$0,70 miliar dan US$4,37 miliar dibanding tahun lalu.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif